Konklaf
Oleh: Tedi Kholiludin
Pemilihan Paus atau yang biasa disebut dengan Konklaf merupakan salah satu prosesi yang penting dalam tradisi Gereja Katolik Roma. Konklaf atau conclave...
Argumen Gender Berbasis Wahyu: Kritik Atas Tulisan Alhilyatuz Zakiyyah
Oleh: M. Ali Masruri
(Redaktur Jurnal Justisia UIN Walisongo Semarang)
Esai ini merupakan komentar terhadap tulisan Alhilyatuz Zakiyyah yang berjudul "Ayah Memasak: Keadilan Gender di Ruang...
“Adzan” Kristiani
Oleh: Tedi Kholiludin
Tahun 2005 atau 2006 saya membaca sebuah artikel reflektif di Majalah Inspirasi. Bacaan yang dikelola oleh Romo Aloys Budi Purnomo dan kawan-kawan...
Ayah Memasak: Keadilan Gender di Ruang Privat
Keadilan gender di mulai dari ruang privat
Hikmat
Oleh: Tedi Kholiludin
Amsal (Bahasa Inggris: Proverbs) merupakan kitab yang berisi kebijaksanaan-kebijaksanaan Salomo. Isinya sangat penting untuk menjadi bahan refleksi. Jika didudukkan dalam konteks keindonesiaan...
Menjadi Berkat
Oleh: Tedi Kholiludin
Seorang kawan, Setyawan Budi berkirim pesan di sebuah grup percakapan di sosial media. Ia hendak menghibahkan 400-an bukunya. Bukannya tak sayang dengan...
Kasih
Oleh: Tedi Kholiludin
Kasih adalah tentang pelampauan, ketulusan dan pengorbanan. Pelampauan berarti bahwa kasih itu tak mengenal sekat atau batas-batas fisik. Ia melampaui ciri-ciri yang...
Paroki
Oleh: Tedi Kholiludin
Satu hal yang menarik ketika berkunjung ke Paroki adalah hadirnya gereja yang bersanding dengan fasilitas-fasilitas publik lainnya; sekolah, klinik dan lainnya. Memang...
Hizbut Tahrir, Struktur Politik dan Masalah “Theological Vacuum”
Oleh: Tedi Kholiludin
Mengapa Hizbut Tahrir sukses berkembang di Inggris dan Uzbekistan sementara di Mesir dan Turki seolah menemui jalan buntu? Ihsan Yilmaz (2010) dari...
Melampaui Pluralisme (bagian 1)
Oleh: Tedi Kholiludin
Ada dua cara pandang yang jamak digunakan untuk melihat keragaman budaya. Pertama, model melting pot. Secara harfiah, melting pot berarti wajan peleburan....