Media Online Ibarat Pasar Rakyat

Rofi'udin (Kanan) sedang menyampaikan materi
Rofi’udin (Kanan) sedang menyampaikan materi

[Semarang – elsaonline.com] Keberadaan media online memudahkan setiap orang untuk mengakses semua informasi yang ada di dalamnya. Ibaratnya sebuah pasar rakyat, di mana di dalam pasar tersebut kita bisa membeli dan menjualkan berbagai barang dagangan. Konsumen dapat memilih informasi yang ia inginkan. Demikianlah yang dikatakan oleh Rofi’udin ketika mengisi diskusi tentang optimalisasi sosial media untuk kampanye kebebasan beragama di Lembaga Studi Sosial dan Agama (28/02), malam hari.“Media online adalah pasar rakyat,  ketika masuk ke dana berbagai macam hidangan mulai yang manis hingga yang pedas sudah tersajikan di dalamnya”, kata Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang ini.

Perkembangan teknologi pada sekarang ini, kata Rofi’, membuat kemudahan dalam mengakses sehingga membuat konsumen semakin memanjakannya. Bahkan setiap orang tidak hanya sebagai penikmat berita saja, tetapi juga dapat membuat berita. “Setiap orang adalah media, dia itu pencipta dan penyebar berita, bukan hanya pengguna saja”, tuturnya.

Dalam memberitakan tentang kebebadan beragama, Rofi’ menuturkan bahwa seorang wartawan harus layaknya seperti akademisi. Wartawan  melaporkan berita tersebut sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Sebab pembaca itu lebih menikmati dan yakin dengan pemberitaan yang berdasarkan dengan data yang valid.

Lebih dari itu, lanjut dia, nanti ketika wartawan memberitakan tentang konflik dan penindasan Hak Asasi Manusia (HAM) ia tidak sekadar memberitakan apa adanya. Namun wartawan harus bisa bersikap lebih selektif dan kritis. Terlebih dalam memberitakan tidak menyajikan konflik dan penindasan HAM sebagai rangkaian peristiwa yang terpisah-pisah.

“Jangan sampai berita itu menjadi agen propaganda yang menyebarkan kabar bohong atau bahkan membangun kesan yang menyesatkan, ya karena wartawan itu harus sadar bahwa karyanya itu bisa bermanfaat dan memberi pemahaman mendalam untuk pembaca”, jelasnya. (elsa-ol/Wahib)

Baca Juga  Jemaat Ahmadiyah Krucil, Banjarnegara: Menggerakkan Roda Organisasi dari Pedesaan
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Buka Bersama di Rumah Pendeta

Oleh: Muhamad Sidik Pramono Langit Salatiga Senin sore 18 Maret...

Tak Semua Peperangan Harus Dimenangkan: Tentang Pekerjaan, Perjalanan dan Pelajaran

Tulisan-tulisan yang ada di buku ini, merupakan catatan perjalanan...

Moearatoewa: Jemaat Kristen Jawa di Pesisir Tegal Utara

Sejauh kita melakukan pelacakan terhadap karya-karya tentang sejarah Kekristenan...

Bertumbuh di Barat Jawa: Riwayat Gereja Kristen Pasundan

Pertengahan abad ke-19, Kekristenan mulai dipeluk oleh masyarakat di...

Pengaruh Lingkungan Pada Anak Kembar yang Dibesarkan Terpisah

Anak kembar adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini