Nandur Rukun Bakale Sugih Sedulur

Semarang, elsaonline.com – Judul di atas merupakan cuplikan judul lagu “nandur rukun”. Lagu bernuansa kerukunan, perdamaian, dan cinta damai itu karangan Kristina Dewi, pelatih paduan suara Gereja Katolik Mater Dei, Semarang.

Lagu ini juga sarat kasih sayang. Kepada siapa saja tak pandang usia. Tepat di hari Natal kemarin, 25 Desember 2021, lagu Nandur Rukun ini dinyanyikan riang gembira para pegiat lintas agama di Kota Semarang.

“Kami persembahkan untuk para suster lansia di pondok harapan,” kata Kristina Dewi, sebelum memimpin lagu pada Perayaan Natal di Susteran Penyelenggaraan Ilahi, Gereja St. Theresia Bongsari Semarang, kemarin.

Para suster yang sudah lanjut usia tampak bahagia. Kehadiran pegiat lintas agama di kediamannya seakan menjadi bagian keluarga yang hadir di momen spesial hari raya Natal. “Terima kasih-terima kasih, sudah berkenan hadir,” ucap para suster, sembari menyapa ramah.

Bermain Angklung

Pada perayaan natal itu para suster yang sudah purna tugas juga menyanyikan lagu dengan iringan angklung. Masih energik, hidmat, dan harmoni saat mereka memainkan alat musik tradisional itu.

“Para suster ini sehari-harinya sekarang masih beraktifitas. Memainkan alat musik dan juga bercocok tanam. Salah satunya ini, rambutan hasil panennya,” kata Suster Kurni, sembari mempersilahkan menyantap buah Rambutan.

Melalui safari Natal lintas agama, perjumpaan diharapkan bisa berkelanjutan. “Persaudaraan kita tidak hanya momen natal, tapi berkelanjutan selama kita hidup di bumi,” lanjut Suster

Koordinator Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang Setyawan Budi menyampaikan momen Natal merupakan ajang berbagi kebahagiaan. Berbagi kebahagiaan itu bersama suster yang jauh dari keluarga dan tinggal di Pondok Harapan.

“Mereka sudah sepuh tapi masih tetap beraktiftas. Pesannya bahwa meskipun berbeda agama tapi kami memiliki empati. Kami ingin mengucapkan secara langsung supaya para suster lansia ini bahagia di hari raya Natal,” tugas Wawan. Cep

Baca Juga  Mati Itu Harus Kembali Keasalnya
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Nahdlatul Arabiyyah Semarang: Jejak Keturunan Arab yang Terlupakan (Bagian Pertama)

Oleh: Tedi Kholiludin Pertumbuhan organisasi keturunan Arab di Hindia Belanda...

Dompet di atas Meja: Status Kesehatan dan Konfidensialitas dalam Ruang Sosial Kita

Oleh: Tedi Kholiludin Saya terbiasa meletakkan dompet di rumah pada...

Gelap itu Nyata, Bangkit itu Janji: Antara Iman dan Harapan

Oleh: Tedi Kholiludin Saat dalam perjalanan mudik untuk berlebaran bersama...

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini