Petugas Lapangan Diberikan Pelatihan lebih Mendalam

Semarang, elsaonline.com – Yayasan Pemberdayaan Komunitas ELSA (YPK ELSA) menyelenggarakan pelatihan untuk petugas lapangan pada program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. Peserta yang dilatih berjumlah 24 orang berasal dari Kabupaten Kendal, Kota Pekalongan dan Kota Semarang. Pelatihan ini dilaksanakan selama 4 hari di Hotel Santika Premiere, Kota Semarang. Acara berlangsung dari hari Rabu-Kamis (20-23 Juli 2022).

Ketua Bidang Penguatan Sumberdaya Manusia dan Manajemen Pengetahuan Yayasan ELSA, Siti Rofiah, saat membuka acara mengatakan bahwa pelatihan yang diselenggarakan ini adalah kegiatan yang sangat penting dan perlu diikuti dengan serius untuk para petugas lapangan.

Menurut Rofi, sapaan akrabnya, petugas lapangan ini menjadi kekuatan inti dan utama dalam program ini, karena mereka merupakan garda terdepan untuk keberhasilan program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia.

“Petugas lapangan itu merupakan garda terdepan dalam program ini, saya tahu ini karena saya sepuluh tahun yang lalu pernah seperti teman-teman semua, menjadi petugas lapangan,” jelasnya saat membuka acara pelatihan, Rabu (20/7/2022).

Sementara itu, Koordinator Sub Recipient (SR) YPK ELSA, Tedi Kholiludin, dalam menyampaikan materi mengatakan, program penanggulangan HIV/AIDS ini dilakukan dengan 12 mitra dalam pelaksanaan programnya.

“Tersebar di 30 kab/kota di Jawa Tengah, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Tulungagung, Denpasar, Buleleng, Badung, Sorong, Jayapura, Kota Jayapura, Merauke, Manokwari, Nabire, Ternate dan Ambon,” jelasnya kepada para peserta.

Ditambahkan Tedi, petugas lapangan ini memiliki tugas penting yang harus diemban, antara lain melakukan intervensi perubahan perilaku, mendistribusikan alat pencegahan, melakukan konseling HIV, HIV self-screening (Skrining HIV Mandiri), Pre-Exposure Prophylaxis dan mendorong pasien untuk melakukan inisiasi ARV.

Salah satu peserta pelatihan, Yessy Arsita mengatakan bahwa pelatihan yang diselenggarakan ini sangat memberikan manfaat untuk dirinya sebagai petugas lapangan yang menjangkau di Kota Semarang.

Baca Juga  Silvi, Waria Pegiat Jam’iyah Yasinan

“Sangat luar biasa pelatihannya, materinya sangat menarik. Banyak sekali manfaat yang diperoleh. Jadi tahu tentang ilmu komunikasi yang bisa dipraktikkan nantinya,” jelas Yessy.

Tidak hanya itu, ditambahkan Yessy, pelatihan ini juga memberikan pengetahuan akan macam-macam dan trik komunikasi. Seperti komunikasi persuasif, seni mendengar reflektif dan juga mengetahui tentang hak untuk sehat dan untuk memilih pasangan.

Pelatihan ini difasilitatori oleh Wahyu Indriawan, Muhammad Yusuf dan Muhammad Risya Islami, yang sudah dibekali dan dilatih sebelumnya untuk melakukan pelatihan ini.[Salam]

spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dompet di atas Meja: Status Kesehatan dan Konfidensialitas dalam Ruang Sosial Kita

Oleh: Tedi Kholiludin Saya terbiasa meletakkan dompet di rumah pada...

Gelap itu Nyata, Bangkit itu Janji: Antara Iman dan Harapan

Oleh: Tedi Kholiludin Saat dalam perjalanan mudik untuk berlebaran bersama...

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini