Bawaslu Ajak Masyarakat Cegah dan Laporkan Kampanye SARA

Pesta demokrasi di 2019 diperlukan berbagai pihak bekejasama mencegah kampanye menggunakan isu sara dan agama. Masyarakat sipil diharapkan melaporkan ke Bawaslu dan akan menindak pelakunya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

“Peraturan tentang kampanye mengatur, menggunakan , mengganggu ketertiban umum, menyerang atau mempersoalkan Pancasila maupun UUD, menggunakan isu SARA,” ucap Koordinator Divisi Humas dan Hubungan antar Lembaga Bawasu, Rofiudin.

Panduan berupa buku pernah dikeluarkan oleh pihak Bawaslu Jawa Tengah sebagai panduan setiap partai politik yang mengikuti kontestasi politik di acara “Koordinasi Masyarakat Sipil Mengawal Pemilu 2019,” bertempat Hotel Grasia, Rabu, (12/09)

“Kami sudah pernah launcing untuk kampanye anti SARA dan anti politik uang. Kami sudah menyusun materi yang isinya larangan untuk menggunakan SARA dalam politik. Kami juga baru saja meluncurkan buku yang judulnya “Tausiyah Pemilu Berkah,” yang berisi tentang bagaimana Islam memandang pemilu, kepemimpinan dan sebagainya,” tambah pria asal Rembang itu

Senada dengan Bawaslu, Mantan anggota KPU Andreas Pandiangan menyampaikan bahwa keterbukaan partai politik terhadap perbedaan agama dan etnis menjadi bukti bahwa pemilu 2019 tidak akan ada politik etnis dan agama.

“Kalau persoalan isu etnis dan agama saya kira dalam sistem pemilu kita sudah clear. Buktinya partai sudah relatif terbuka perbedaan agama, dan semua partai juga sudah bisa menerima semua etnis,” ujar pria yang juga menjadi Akademisi UNIKA Soegijapranoto.

Baca Juga  Ketua MUI Jepara: Sampingkan Masalah Furu’iyyah, Menuju Indonesia yang bermartabat
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

Tiga Tema Alkitab sebagai Basis Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam "Justice and Only Justice: A Palestinian...

Kekristenan Palestina dan Teologi Pembebasan: Berguru Pada Naim Stifan Ateek

Oleh: Tedi Kholiludin Ia adalah seorang Palestina dan bekerja sebagai...
Artikel sebelumnya
Artikel berikutnya

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini