eLSA Report on Religious Freedom XLV

bulettin edisi 45_001
PEMBACA yang Budiman, kini eRORF hadir kembali pada Bulan Agustus 2015. Edisi ke-45 ini kami tak melulu fokus pada akses layanan publik atau pun pemberdayaan ekonomi. Materi redaksi kali ini, kami angkat kontestasi dan makna kemerdekaan bagi penganut kepercayaan. Bagi warga Sapta Darma, makna sejati dari kemerdekaan belum dirasakan. Perayaan kemerdekaan yang sudah berlangsung 70 tahun ini belum memberikan makna yang sesungguhnya bagi pemeluk agama lokal itu.

Apa pasalnya? pemerintah belum memberikan hak kebebasan beragama bagi penganut agama yang selama ini diistilahkan dengan penghayat kepercayaan tersebut. Mereka merasa, negara belum mampu memberikan makna kemerdekaan yang sesungguhnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Baik penganut Sapta Darma, Sedulur Sikep dan penganut kepercayaan lain, kemerdekaan yang selama ini didengung-dengungkan hanya sebatas kata-kata. Sementara kemerdekaan yang mereka harapkan yakni bebas memeluk agama dan kepercayaan belum dirasakan, demikianlah adanya. Selamat membaca!!!!

Download Disini

Baca Juga  Evolusi Busana di Arab Saudi dan Indonesia
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Pasar Tradisional dan Masjid Emas sebagai Penanda Kawasan Muslim Quiapo, Manila Filipina

Oleh: Tedi Kholiludin Quiapo adalah sebuah distrik yang berada merupakan...

Beristirahat Sejenak di Kapernaum: Renungan Yohanes 2:12

Oleh: Tedi Kholiludin “Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama...

Dua Peneliti ELSA Presentasikan Hasil Risetnya di Pertemuan Jaringan Penelitian HIV Indonesia

Jaringan Penelitian HIV Indonesia (JPHIV-Ina) menggelar pertemuan jaringan...

Liquid Identity: Saat Identitas menjadi Sebuah Entitas Muas

Oleh: Muhamad Sidik Pramono (Mahasiswa Magister Sosiologi Agama Universitas...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini