Diawal pembukaan, Reog Wargo Utomo dengan tarian barongannya berhasil membius ratusan peserta yang hadir. Peserta dari anak-anak, pemuda hingga orang tua terlihat sangat terhibur dengan aksi pertunjukkan yang dimainkan oleh anak-anak.
Tidak hanya tarian barongan, penampilan dari pemuda gereja Desa Karangrowo juga memberikan semangat nasionalisme dan kebersamaan untuk Desa Karangrowo. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, Tujuh Belas Agustus dan Gebyar-Gebyar keceriaan terpancar dari para peserta yang hadir.
“Kami dari pemuda gereja akan mempersembahkan nyanyian kebangsaan yang kami persembahkan unuk Indonesia dan Desa Karangrowo yang masyarakatnya beragam dan tetap bisa rukun,” ujar Drijen saat di atas panggung.
Sementara itu, Sedulur Sikep yang dimainkan oleh, Budi Santoso, Andi dan Ardi menyumbangkan Kidung.
“Karangrowo ini sebagai contoh Indonesia yang kecil, ada Islam, Sikep dan Kristen, bisa hidup berdampingan,” ujar Budi Santoso saat membuka penampilannya.
Kepala Desa Karangrowo, Hery Darwanto saat memberikan sambutan mengatakan bahwa Desa Karangrowo mempunyai masyarakat yang beranekaragam, seperti halnya Sedulur Sikep, Kristen dan Islam. Ditambahkan pula, pada malam ini kita mengumpulkan acara kesenian yang menunjukkan wadah budaya kita yang tumbuh bersama yang mempersatukan umat.
“Rukun karo tanggane, desa kita ini desa inklusif yang nantinya bisa menjadi contoh desa-desa lain,”tegasnya. [elsa-ol/ Salam-@abdussalamputra/003]