Upaya untuk terus melakukan pemantauan terhadap kehidupan keberagamaan di Indonesia, merupakan salah satu wujud nyata keterlibatan masyarakat sipil. Meski beberapa institusi pemerintahan juga turut melakukannya, tetapi apa yang dikerjakan oleh Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) sejak tahun 2009 merupakan salah satu bentuk partisipasi yang coba dilakukan secara konsisten.
Dokumentasi terhadap kasus yang berkaitan dengan agama memiliki sumbangsih besar terhadap banyak pihak. Pemerintah bisa merumuskan kebijakan berdasarkan kasus-kasus yang terpantau. Sederhananya, kasus yang terdokumentasikan bisa menjadi baseline bagi strategi pengendalian dan penangannya. Bagi kalangan akademisi, ini tentu objek yang sangat menarik untuk dianalisis melalui kajian-kajian ilmu sosial. Sementara bagi pegiat hak asasi manusia dan penyeru perdamaian, data ini tentu saja menjadi bahan melakukan kerja-kerja advokasi.
Kegiatan pemantauan yang dilakukan eLSA hingga tahun 2016 dilakukan untuk mengumpulkannya sebagai bahan advokasi. Namun, dalam penerbitan ini, kami tak hanya memosisikan diri sebagai pegiat namun juga ada analisis sosial yang disertakan meski tidak dalam porsi yang besar. Perpaduan ini mungkin saja menghasilkan kesimpulan yang tak selalu sejalur. Tetapi tujuannya memang bukan bermuara pada aspek yang semata-mata hitam putih. Proses dan konteks yang mengitari sebuah peristiwa itu juga yang hendak dianalisis.
Atas terbitnya buku ini, kami menghaturkan terima kasih kepada banyak pihak. Kami menyadari bahwa kerja-kerja monitoring, dokumentasi serta pengumpulan data di lapangan nyaris tidak mungkin dikerjakan secara personal. Dan juga mustahil jika tidak mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Karenanya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, baik informan maupun pemerintah yang telah mendukung dan memungkinkan terbitnya karya ini.
Tentu saja, saran dan kritik kami tunggu sebagai bagian dari usaha untuk terus melakukan perbaikan.