Salah satu kebutuhan dalam melakukan advokasi kasus kebebasan beragama adalah tersedianya data yang memadai. Data ini sangat bermanfaat untuk banyak hal; menata dan memahamkan peta konflik, motif serta agennya dan juga sebagai alat untuk melihat sebuah peristiwa dari sudut pandang kesinambungan dan perubahan-perubahannya.
Dalam proses pemantauan yang dilakukan, ada situasi dimana pemilahan antara mana yang masuk kategori intoleransi, dugaan pelanggaran oleh negara serta kasus yang tak langsung memiliki motivasi agama. Pemilahan ini dilakukan melalui proses analisis, baik dengan menggunakan sudut pandang Hak Asasi Manusia (HAM) maupun perspektif sosial atau politik. Kasus-kasus lama yang juga belum tuntas penanganannya juga disertakan dalam laporan tahun ini meski dalam porsi yang tak terlalu besar.
Terbitnya laporan ini tak lepas dari kerja keras teman-teman yang melakukan pencarian data, baik melalui media massa maupun dengan terjun langsung ke lapangan. Peneliti-peneliti muda eLSA, sekarang sudah mulai menjadi andalan dalam penggalian data. Karenanya selaku koodinator penulisan laporan ini saya ucapkan terima kasih kepada anak-anak muda eLSA yang bergiat menggali data; Jaedin, Sunandar, Fadli Rais, Alhilyatuz Zakiyyah, Cahyono dan lainnya.
Terima kasih juga kepada Ceprudin yang menjadi partner penulisan laporan ini. Juga kepada Abdus Salam yang menata tulisan ini dengan baik. Serta kepada teman-teman yang telah memberikan banyak informasi juga dihaturkan terima kasih tiada hingga.