Menjadi Orang Baik dan Bermanfaat

Salatiga, elsaonline.com – Semua dari kita tentu berharap menjadi orang baik. Namun, baik saja tidak cukup. Butuh dari sekadar orang baik, yakni bermanfaat. Menjadi yang bermanfaat berarti tidak hanya baik bagi dirinya sendiri tapi juga memberi dampak bagi yang lain.

Itulah pesan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Wahid Hasyim Semarang, Dr. Iman Fadhilah saat membuka Pelatihan untuk Petugas Lapangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Hotel Grand Wahid, Salatiga, Senin (22/8).

Iman yang juga Ketua Yayasan Pemberdayaan Komunitas (YPK) ELSA bidang Kerjasama dan Pengembangan Kelembagaan menambahkan pekerjaan apapun yang memberikan dampak pada penghargaan atas harkat dan martabat manusia, merupakan tindakan yang mulia.

“Roda kehidupan terus berjalan, dan kita tidak dapat menghentikannya,” terang Iman. Karena umur manusia di dunia itu tidaklah lama, maka jangan sampai kehilangan kesempatan. Ia tidak datang dua kali.

“Teman-teman selama ini turut membantu kelompoknya untuk mengakses obat, mendapatkan layanan, itu bagian dari memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk menjadi orang baik sekaligus bermanfaat,” imbuh ayah empat anak ini.

Meski demikian, Iman mengingatkan, betapapun kita sudah melakukan banyak hal, tapi tetaplah rendah hati. “Belajarlah menjadi orang yang bisa merasa, bukan yang merasa bisa,” Iman memberi petuah.

Kerendahhatian adalah fondasi dalam berinteraksi dengan sesama. “Selain itu, ikhlas. Karena kalau teman-teman memahami apa yang selama ini dilakukan sebagai semata-mata pekerjaan, maka pasti akan terus berhitung untung dan rugi. Tapi jika ada keikhlasan disitu, niscaya akan ada nilai lebihnya,” imbuh Iman. [TKh]

Baca Juga  Aidit Itu Fasih Baca Al-Qur’an
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

Tiga Tema Alkitab sebagai Basis Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam "Justice and Only Justice: A Palestinian...

Kekristenan Palestina dan Teologi Pembebasan: Berguru Pada Naim Stifan Ateek

Oleh: Tedi Kholiludin Ia adalah seorang Palestina dan bekerja sebagai...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini