Saat ditemui dikediamannya, Sutrisno menceritakan, pada dasarnya dirinya ingin kejadian tersebut diperingati oleh warga Sapta Darma sebagai hari yang penuh dengan sejarah.
“Kebetulan kejadian kemarin kan pas tanggal 10 Nopember. Jadi, saya ingin kejadian pembakaran tersebut dijadikan hari yang bersejarah,” tuturnya.
Selain itu, dia menjelaskan, latar belakang munculnya kasus pembakaran sanggar tersebut dijadikan moment bersejarah yang harus diperingati. Disampaikan, kejadian itu menjadi bukti pengorbanan warga Sapta Darma yang telah dilakukan untuk memperjuang pendirian sanggar.
“Untuk sebutan namanya sendiri masih saya pikirkan, mencari nama yang cocok dengan peristiwa itu,” jelasnya.
Sekadar mengingatkan, peristiwa pembakaran Sanggar Candi Busono terjadi Selasa (10/11/15) sekitar pukul 10.30 WIB. Kerugian yang ditanggung sekitar Rp. 100 juta meski Sanggar tersebut masih dalam proses pembangunan. [elsa-ol/@AbdusSalamPutra-Salam/003]