Pemuda Karangrowo Kudus Belajar Jurnalistik

Peserta foto bersama usai melakukan acara pelatihan Jurnalistik. Foto: Mustakim
Peserta foto bersama usai melakukan acara pelatihan Jurnalistik. Foto: Mustakim
[Kudus, elsaonline.com] Keinginan menjadi seorang jurnalis, rupanya memang singgah di hati para pemuda Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus. Ini terbukti saat mereka merasa antusias saat mendapatkan pelatihan jurnalistik, belum lama ini.

Pelatihan jurnalistik yang digelar Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Semarang di balai desa setempat tersebut (28/5), diikuti puluhan pemuda asal Karangrowo. Mereka sangat antusias untuk bertanya kepada narasumber yang hadir.
Misalnya saja saat Pemimpin Redaksi (Pemred) MuriaNewsCom dan koranmuria.com Siti Merie menyampaikan materi soal jurnalisme warga. Para pemuda begitu semangat bertanya bagaimana menjadi jurnalis yang baik di lingkungannya sendiri.

”Kalau misalnya ingin menulis berita soal desa saya, apa yang harus saya tulis. Kemudian bagaimana caranya menulis, dan dimuat di mana,” tanya Hasyim, salah seorang peserta.

Merie lantas menjelaskan bahwa menjadi bagian dari jurnalisme warga itu bukan sesuatu yang sulit. Setiap warga bisa menuliskan apa yang sedang terjadi di desanya. ”Kalau mau dimuat di mana, pastinya yang pertama adalah di akun sosial media masing-masing. Dan kalau beritanya bagus, pastinya akan dilirik oleh media-media mainstream yang sudah ada. Seperti media cetak, elektronik, atau media online,” jelasnya.

Potensi Karangrowo
Semua potensi yang ada di Desa Karangrowo, juga disebut Merie layak untuk diberitakan. Dengan demikian, masyarakat luas akan bisa pula membacanya. ”Cari saja spot-spot terbaik di Desa Karangrowo, tuliskan tentang itu, dan upload di media sosial masing-masing. Pasti akan dibaca orang dan membuat mereka tertarik untuk datang,” terangnya.

Namun, jika ingin membuat media yang benar-benar profesional, Merie menyarankan agar para pemuda membentuk sebuah komunitas terlebih dahulu. Kemudian membuat sebuah media online, untuk mengakomodir semua pemberitaan. Selain Merie, turut hadir adalah Zainal Arifin, wartawan dari Tribun Jateng.

Baca Juga  Pekojan Bukti Kebersamaan dalam Keberagaman

Sementara Juwanto dari Yayasan Satunama mengatakan, tujuan kegiatan pelatihan itu, memang untuk menumbuhkan minat dari pemuda-pemuda di Karangrowo, agar mereka mampu menjadi seorang jurnalis bagi desanya.

”Karena kita tahu bahwa desa sekarang harus semakin maju. Dengan media informasi yang semakin luas lewat internet, maka warga desa akan semakin mudah untuk mempromosikan potensi desanya. Makanya, pemuda di Karangrowo kita bekali dengan wawasan bagaimana kerja jurnalistik itu berlangsung,” tuturnya.[elsa-ol/@UbbadulAdzkiya’/003]

spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

Tiga Tema Alkitab sebagai Basis Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam "Justice and Only Justice: A Palestinian...

Kekristenan Palestina dan Teologi Pembebasan: Berguru Pada Naim Stifan Ateek

Oleh: Tedi Kholiludin Ia adalah seorang Palestina dan bekerja sebagai...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini