Romo Budi: Pastur Wajib Berpolitik, Tapi …

Romo Budi (kiri) dan Tedi Kholiludin dari eLSA
Romo Budi (kiri) dan Tedi Kholiludin dari eLSA

[Semarang – elsaonline.com] Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) Keuskupan Agung Semarang, Romo Aloysius Budi Purnomo Pr menekankan pentingnya hubungan antara warga negara dengan pemerintah. Bahkan, tiap warga negara diwajibkan untuk berpolitik.

“Orang Katolik wajib berpolitik. Meski politik dinilai sebagai suatu yang kotor. Tapi, yang perlu ditekankankan adalah agama terbukti menjadi penyinar dunia dan politik,” kata Romo Budi, panggilan pendek Romo Aloysius Budi Purnomo Pr itu.

Dikatakannya, berpolitik secara santun menjadi hal yang amat penting. Meski begitu, Dia menegaskan bahwa tokoh agama laiknya pastur juga diwajibkan ikut politik. Namun, bukan politik praktis yang diperbolehkan, melainkan politik moral.

“Pastur juga wajib politik, namun politik moral. Pastur tidak boleh mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg),” timpalnya .

Politik moral itu diperlukan untuk membimbing umat untuk menuju jalan kebaikan, Tanpa adanya moralitas yang baik, umat tentu tidak akan mendapat jalan pencerahan yang baik.

Selain itu, Romo budi juga mengapresiasi kalangan kecil dari kelompok agama Katolik yang mulai memanfaatkan tekonologi modern sebagai kampanye ajaran sosial gereja. Kampanye model demikian akan sangat membantu di tengah arus modernitas saat ini.

“Sekarang ini sudah ada kelompok tertentu yang memanfaatkan piranti teknologi modern untuk menggali dan promosi ajaran sosial gereja. Itu bagus sebagai bentuk promosi,” bebernya. [elsa-ol/Nazar]

 

Baca Juga  Islam di Indonesia dan Pesona Kebudayaannya
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Harmoni, Kemanunggalan dan Rasa: Menyelami Jawa yang terus Bergerak

Oleh: Tedi Kholiludin Budaya Jawa yang Adaptif Saya hendak mengawali...

Panggung Sosial dan Lahirnya Stigma

Oleh: Tedi Kholiludin Kapan dan bagaimana stigma bekerja? Karya klasik Erving...

Meritokrasi dan Privilege: Dua Wajah dari Keadilan yang Pincang

Oleh: Alfian Ihsan Dosen Sosiologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Setiap...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini