Agama dan Cinta

Ada tiga hal penting dalam kehidupan manusia; kelahiran, pernikahan, dan kematian. Dua hal yang pertama dan terakhir adalah kejadian yang tidak bisa direncanakan, tidak dapat diintervensi siapapun, keduanya menjadi misteri ilahi. Sedangkan kejadian yang kedua dapat direncanakan, setiap orang dapat mengintervensi dirinya untuk menentukan masa mengakhiri status lajangnya, tentu setelah melalui pertimbangan matang dan beberapa tujuan yang hendak digapainya.

Dalam tradisi Islam, khususnya nahdliyin, tiga hal penting itu dirayakan oleh banyak orang. Kelahiran dirayakan untuk menyambut kedatangan bayi yang akan melanjutkan tugas-tugas manusia sebagai mandataris Tuhan di muka bumi (khalîfah fî al-ardl),kematian dirayakan untuk mendoakan perjalanan mayit dari dunia ke alam keabadian, sedangkan pernikahan dirayakan untuk berbagi kebahagiaan kepada banyak orang dengan harapan semua orang mendoakan kebaikan kepadanya.

Ketika Abdurrahman bin Auf menikah, nabi Muhammad memerintahkannya supaya mengadakan pesta (walimah). “Aulim walau bi syâtin(buatlah pesta walaupun dengan satu kambing),” kata nabi Muhammad. Pesta pernikahan yang dimaksud nabi Muhammad tentu tidak harus mengeluarkan biaya banyak, juga tidak harus dengan mengundang banyak orang. Perintah untuk menyembelih satu kambing adalah gambaran pesta sederhana masyarakat Arab pada masa nabi Muhammad. Kandungan maknanya adalah anjuran untuk memberi kabar pernikahan kepada saudara dan teman-temannya supaya memberikan doa.

Download Buku

Baca Juga  Penganut Sapto Darmo Berharap Umat Islam Meneladani Gus Dur
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

Tiga Tema Alkitab sebagai Basis Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam "Justice and Only Justice: A Palestinian...

Kekristenan Palestina dan Teologi Pembebasan: Berguru Pada Naim Stifan Ateek

Oleh: Tedi Kholiludin Ia adalah seorang Palestina dan bekerja sebagai...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini