[Brebes –elsaonline.com] Ketua Yayasan Penghayat Kepercayaan Sapta Darma Kabupaten Brebes Carlim mengatakan, ajaranya turun untuk menghilangkan klenik. Ia mengungkapkan bahwa ajaran Sapta Darma selama ada untuk menjaga alam semesta supaya tetap utuh.
“Sapta Darma diturunkan arahe mriku (arahnya kesana), ya untuk menghilangkan klenik. Turunya ajaran kami itu untuk ngerumati jagat. Menjaga alam dunia dan seisinya, supaya aman damai serta sejahtera,” katanya, saat ditemui di kediamannya, Minggu (17/5/2015).
Pada kesempatan itu ia menyinggung soal khasiat batu akik. Ia mengkritik orang-orang yang mengagungkan adanya khadam yang terkandung dalam batu akik. Dalan ajaran Sapta Darma, kata Carlim, boleh meyakini sesuatu mempunyai kekuatan, namun tidak boleh mengagung-agungkan melebihi sang pencipta.
“Manusia itu mahluk paling sempurna di dunia ini. Kalau kita mengagungkan batu, kayu, pohon, ya tentu tidak boleh. Manusia hanya boleh mengagungkan Tuhan Yang Maha Esa. Misal dalam batu akik ada khasiatnya, ya boleh saja kita percaya namun tidak boleh mengagungkan,” sambungnya.
Senada dengan itu, Wardoyo yang juga penganut Sapta Darma sepakat bahwa tidak ada kekuatan hebat selain kekuatan Yang Maha Kuasa. Ajaran Sapta Darma, katanya, ada untuk menjernihkan paham yang ada. Ia mengakui, bahwa dalam setiap ajaran agama ada kepercayaan bahwa agamanya sebagai penyelamat.
“Ya kita meyakini ada (ada khasiat atau kekuatan dalam benda-benda), tapi ajaran Sapta Darma tidak mengagungkan benda-benda itu. Karena memang hal-hal ghaib itu memang ada. Ya kalau keris misalnya, kita undang, ya hadir, memang ada isinya, namun kami mempercayai itu biasa saja,” katanya. [elsa-ol/Ceprudin-@ceprudin/001]