Andi Akan Perkenalkan Sedulur Sikep Lewat Kaos

Kaos produksi Sedulur Sikep Kudus. [Foto: KA]
Kaos produksi Sedulur Sikep Kudus. [Foto: KA]
[Kudus -elsaonline.com] Anak-anak muda Sedulur Sikep merasa sangat senang dengan mengikuti acara pelatihan sablon yang diadakan Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di kediaman tokoh Sedulur Sikep Kabupaten Kudus Budi Santoso, RT 02 RW 01 Desa Larekrejo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Sabtu (16/1/16).

Dalam kegiatan yang berlangsung selama sehari itu, para peserta sangat antusias dalam belajar memberi corak dan tulisan pada kaos atau kertas. Selain mempelajari teori tentang tatacara membuat gambar, peserta dari penganut agama Adam ini juga langsung praktik membuat sablonan yang ditempel pada kaos.

Viki Ardiyanto (21), pemuda Sedulur Sikep asal Desa Karangrowo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, mengaku sangat senang sekali dan banyak mendapatkan ilmu baru dalam pelatihan sablon.

“Dengan berlatih sablon, saya jadi terinspirasi dan punya rencana ingin mengembangkan hal ini. Untuk memperkenalkan kata-kata mutiara dari leluhur kami (Sedulur Sikep, red). Ajaran-ajaran kami bisa diperkenalkan melalui kata-kata yang disablon di kaos,” ujarnya.

Seiring dengan banyaknya masyarakat yang tidak tahu tentang ajaran agama Adam, menurut pemuda yang akrab disapa Andi ini, warga Sedulur Sikep dapat memperkenalkannya melalui kaos dan sablonan lainnya.

“Ini sangat efektif untuk memberi tahu ke orang, agar tidak salah paham. Nanti kami akan terus berlatih sendiri tentang tata cara membuat sablonan ini. Ini sangat bermanfaat sekali,” tambahnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Fais Riyandi (21) dan Prio Utomo (17). Menurutnya, pelatihan sablon sangat bermanfaat. Selain menjadi pandangan baru dalam membuka lapangan pekerjaan bagi warga Sedulur Sikep, juga dapat menjadi sarana yang membantu eksistensi keberadaannya di Kabupaten Kudus.

Baca Juga  Nyanyian Munir di Sudut Lokananta

“Saya sangat senang. Meski waktu yang disediakan sangat terbatas. Tapi tadi saya sudah mempraktikkannya langsung. Jadi nanti saya tinggal berlatih sendiri. Kalau sudah bisa, saya akan membuat sablon yang berisi tentang ajaran-ajaran Mbah Samin (tokoh dalam Sedulur Sikep, red),” papar Fais Riyandi.

Dalam acara yang dipandu oleh pengusaha sablon dari Rembang, Mufid, semua peserta disuruh mempraktikkannya langsung pada kaos yang sudah disediakan. Dalam kaos hasil sablonannya itu tertulis ajaran Sedulur Sikep dalam perkawinan, yaitu “siji kanggo sak lawase” (satu untuk selamanya). [elsa-ol/KA-@khoirulanwar_88]

spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dompet di atas Meja: Status Kesehatan dan Konfidensialitas dalam Ruang Sosial Kita

Oleh: Tedi Kholiludin Saya terbiasa meletakkan dompet di rumah pada...

Gelap itu Nyata, Bangkit itu Janji: Antara Iman dan Harapan

Oleh: Tedi Kholiludin Saat dalam perjalanan mudik untuk berlebaran bersama...

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini