Keluar Dari Eksklusi Ekonomi, Sedulur Sikep Kudus Belajar Sablon

Pelatihan sablon bagi Sedulur Sikep Kudus, Sabtu (16/1/16). [Foto: KA]
Pelatihan sablon bagi Sedulur Sikep Kudus, Sabtu (16/1/16). [Foto: KA]
[Kudus -elsaonline.com] Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menggelar acara pelatihan sablon bagi warga Sedulur Sikep Kudus di kediaman tokoh Sedulur Sikep Kudus Budi Santoso, RT 02 RW 01 Desa Larekrejo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Sabtu (16/1/16).

Panitia pelaksana Ubbadul Adzkiya’, menuturkan, kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas penganut agama Adam dalam mengakses ekonomi.

“Selama ini warga Sedulur Sikep, baik dalam sosial maupun ekonomi, tereksklusi. Sementara pertanian yang menjadi lahan perekonomian bagi warga Sedulur Sikep kerap tidak menguntungkan. Karena itu, dengan melatih sablon, kami berharap dapat menumbuhkan kreativitas yang dapat membuka lowongan pekerjaan baru, atau dapat dijadikan pekerjaan sampingan bagi mereka,” jelasnya.

Tokoh Sedulur Sikep Kudus Budi Santoso, dalam sambutannya menyampaikan, meskipun sumber pokok perekonomian warganya dihasilkan dari pertanian, namun bukan berarti Sedulur Sikep tidak terbuka dengan pekerjaan-pekerjaan lain.
“Sebagaimana bertani yang membutuhkan ilmu tentang pertanian, pekerjaan-pekerjaan lain juga membutuhkan ilmu tersendiri. Karenanya, ini terkait dengan ilmu, apapun itu kalau ilmu kita harus mempelajari. Adapun nanti sesuai dengan hati kita atau tidak, itu urusan nanti,” tuturnya.

Budi menambahkan, meskipun ini dapat membuka lowongan pekerjaan baru jika dilaksanakan dengan sungguhan, tapi setidaknya ada dua hal yang perlu kita pegang, yaitu; 1) tidak merubah pekerjaan pokok, yaitu bertani, 2) jika ada yang tidak sesuai dengan hati, kita tidak harus mengikutinya, artinya ada kebebasan diri kita masing-masing.

“Kami meminta kepada adik-adik semua untuk semangat dalam mempelajari ini (pelatihan sablon, red). Andai saya muda, saya akan semangat sekali dalam mempelajari ini. Tapi karena saya sudah berusia, jadi saya hanya ikut membantu memfasilitasi ini. Karena itu teman-teman semuanya harus semangat,” pesannya di hadapan 20 muda-mudi Sedulur Sikep Kudus. [elsa-ol/KA-@khoirulanwar_88]

Baca Juga  Pengajian Perdana Ushul Fiqih
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Memahami Dinamika Konflik melalui Segitga Galtung: Kontradiksi, Sikap dan Perilaku

Oleh: Tedi Kholiludin Johan Galtung dikenal sebagai pemikir yang karyanya...

Laporan Tahunan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Jawa Tengah 2024

ELSA berusaha untuk konsisten berbagi informasi kepada public tentang...

Laporan Tahunan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Jawa Tengah 2023

Laporan tahunan kehidupan keagamaan di Jawa Tengah tahun 2023...

Nahdlatul Arabiyyah Semarang: Jejak Keturunan Arab yang Terlupakan

Oleh: Tedi Kholiludin Pertumbuhan organisasi keturunan Arab di Hindia Belanda...

Dompet di atas Meja: Status Kesehatan dan Konfidensialitas dalam Ruang Sosial Kita

Oleh: Tedi Kholiludin Saya terbiasa meletakkan dompet di rumah pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini