Berdalih Minum Miras, JAT Pukuli Slankers Solo

Khalilur Rohman korban pemukulan yang dilakukan oleh anggota Jamaah Andharut Tauhid Solo (Sumber: tempo. com)
Khalilur Rohman korban pemukulan yang dilakukan oleh anggota Jamaah Andharut Tauhid Solo (Sumber: tempo. com)
[Surakarta –elsaonline.com] Belum lama ini, anggota yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) melakukan pemukulan terhadap Khalilur Rohman (22), salah satu anggota Slankers Club Solo. Insiden pemukulan ini terjadi ketika Slankers Club Solo menggelar pentas musik untuk menyambut Piala Dunia 2014 Brasil di area car-free day (CFD) di Surakarta, Jawa Tengah, Ahad pagi (15/6).

Akibat insiden ini, Khalilur Rohman mengalami luka di wajah, terutama di bagian bibir hingga berdarah. Pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid Surakarta, Mohammad Sholeh Ibrahim mengakui adanya insiden pemukulan tersebut. “Itu spontan saja,” katanya.

Saat itu, lanjut Mohammad Sholeh, anggotanya tengah memperingatkan seseorang di sebuah pertunjukan musik agar tidak mengkonsumsi minuman keras. “Ada yang mabuk dan kami peringatkan, tapi dia tidak terima dan malah melakukan perlawanan,” ujarnya. Perlawanan tersebut memancing emosi anggota JAT, sehingga insiden adu fisik dan ricuh terjadi.

Dia membantah kabar bahwa anggotanya melarang pertunjukan musik yang digelar oleh para penggemar grup musik Slank. “Kami tidak meminta musik berhenti. Tapi memperingatkan yang mabuk agar berhenti. Karena itu ruang publik, dan kami berkewajiban mengingatkan,” ucapnya.

Tuduhan mimum minuman keras ini dibantah oleh Rohman, korban pemukulan yang dilakukan oleh anggota JAT. Dia mengaku tidak tahu kenapa pentas musiknya dibubarkan paksa. Sejenak musiknya dihentikan, tiba-tiba salah seorang massa JAT meludahi adiknya. Saat ingin dia tanya alasannya, justru dirinya dipukul.

“Pas diminta berhenti saya hentikan, saya juga tidak minum minuman keras,” ujarnya.

Kronologi
Pagi itu, sekitar 150 orang Jamaah Ansharut Tauhid melakukan long march dimulai dari Masjid Baitussalam (sebelah selatan Lotte Mart) menuju Jalan Bhayangkara, Jalan Slamet Riyadi dan berakhir di Bunderan Gladag. Aksi ini dilakukan dalam rangka untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Mereka berjalan sambil membagikan selebaran berisi ajakan bagi umat Islam untuk bersiap menyambut Ramadhan.

Baca Juga  Asyuro adalah Madrasah Besar

Saat dalam perjalanan, rombongan tiba di kawasan Sriwedari dan mendapati sebuah pementasan musik, tepatnya di depan halte Batik Solo Trans. Mereka meminta sebuah pertunjukan musik yang digelar oleh Slankers Club Solo itu dihentikan. Pentas musik dihentikan seketika, kemudian terjadi adu mulut dan ricuh hingga terjadi insiden adu fisik antara JAT dengan Slankers Club Solo.

Kasat Intelkam Polresta Solo, Kompol M Fahruddin, mengaku akan mengusut kasus pemukulan yang dilakukan oleh anggota JAT terhadap anggota Slankers Club Solo. Bahkan pihaknya akan menegur pengurus JAT jika memang ada miras, lanjut Fahruddin, bisa melaporkan kepada pihak kepolisian.

“Kita akan cari pemukul itu, kalau seperti itu kan merusak ketenangan warga Solo”, tandasnya. [elsa-ol/Wahib-@zainal_mawahib]

spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Memahami Jalur Eskalasi dan Deeskalasi Konflik

Oleh: Tedi Kholiludin Konflik, dalam wacana sehari-hari, kerap disamakan dengan...

Tiga Pendekatan Perdamaian

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam artikel “Three Approaches to Peace: Peacekeeping,...

Wajah-wajah Kekerasan: Kekerasan Langsung, Kekerasan Struktural dan Kekerasan Kultural

Oleh: Tedi Kholiludin Johan Galtung (1990) dalam Cultural Violence membagi...

Memahami Dinamika Konflik melalui Segitga Galtung: Kontradiksi, Sikap dan Perilaku

Oleh: Tedi Kholiludin Johan Galtung dikenal sebagai pemikir yang karyanya...

Laporan Tahunan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Jawa Tengah 2024

ELSA berusaha untuk konsisten berbagi informasi kepada public tentang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini