Akibat insiden ini, Khalilur Rohman mengalami luka di wajah, terutama di bagian bibir hingga berdarah. Pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid Surakarta, Mohammad Sholeh Ibrahim mengakui adanya insiden pemukulan tersebut. “Itu spontan saja,” katanya.
Saat itu, lanjut Mohammad Sholeh, anggotanya tengah memperingatkan seseorang di sebuah pertunjukan musik agar tidak mengkonsumsi minuman keras. “Ada yang mabuk dan kami peringatkan, tapi dia tidak terima dan malah melakukan perlawanan,” ujarnya. Perlawanan tersebut memancing emosi anggota JAT, sehingga insiden adu fisik dan ricuh terjadi.
Dia membantah kabar bahwa anggotanya melarang pertunjukan musik yang digelar oleh para penggemar grup musik Slank. “Kami tidak meminta musik berhenti. Tapi memperingatkan yang mabuk agar berhenti. Karena itu ruang publik, dan kami berkewajiban mengingatkan,” ucapnya.
Tuduhan mimum minuman keras ini dibantah oleh Rohman, korban pemukulan yang dilakukan oleh anggota JAT. Dia mengaku tidak tahu kenapa pentas musiknya dibubarkan paksa. Sejenak musiknya dihentikan, tiba-tiba salah seorang massa JAT meludahi adiknya. Saat ingin dia tanya alasannya, justru dirinya dipukul.
“Pas diminta berhenti saya hentikan, saya juga tidak minum minuman keras,” ujarnya.
Kronologi
Pagi itu, sekitar 150 orang Jamaah Ansharut Tauhid melakukan long march dimulai dari Masjid Baitussalam (sebelah selatan Lotte Mart) menuju Jalan Bhayangkara, Jalan Slamet Riyadi dan berakhir di Bunderan Gladag. Aksi ini dilakukan dalam rangka untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Mereka berjalan sambil membagikan selebaran berisi ajakan bagi umat Islam untuk bersiap menyambut Ramadhan.
Saat dalam perjalanan, rombongan tiba di kawasan Sriwedari dan mendapati sebuah pementasan musik, tepatnya di depan halte Batik Solo Trans. Mereka meminta sebuah pertunjukan musik yang digelar oleh Slankers Club Solo itu dihentikan. Pentas musik dihentikan seketika, kemudian terjadi adu mulut dan ricuh hingga terjadi insiden adu fisik antara JAT dengan Slankers Club Solo.
Kasat Intelkam Polresta Solo, Kompol M Fahruddin, mengaku akan mengusut kasus pemukulan yang dilakukan oleh anggota JAT terhadap anggota Slankers Club Solo. Bahkan pihaknya akan menegur pengurus JAT jika memang ada miras, lanjut Fahruddin, bisa melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Kita akan cari pemukul itu, kalau seperti itu kan merusak ketenangan warga Solo”, tandasnya. [elsa-ol/Wahib-@zainal_mawahib]