FKUB dan Walubi Jateng Sepakat Junjung Toleransi

Semarang, elsaonline.com – Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB) dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah sepakat untuk terus mendorong terwujudnya toleransi antar umat beragama dan kepercayaan.

“Toleransi, saling memahami, dan mewujudkan kehidupan yang damai adalah dambaan kita bersama,” kata Ketua FKUB Jateng Taslim Sahlan, di sela acara silaturahmi pengurus FKUB dan Walubi Jateng di Kantor Walubi Jalan Plampitan No 56 Kranggan, Kota Semarang, Selasa 30 Juni 2020.

Dalam kesempatan ini hadir beberapa pengurus FKUB Jateng, Iman Fadhilah, Eko Pujiyanto, Ahmad Farouk, dan Romo Warto yang merupakan pengurus Vihara Watugong. Hadir pula dari perwakilan Penghayat Kepercayaan Sapta Darma Dwi Utami dan Kepercayaan Trijaya Bambang Permadi.

Turut serta hadir para aktifis lintas agama yakni Ketua Pelita Setyawan Budi, Gusdurian Semarang, perwakilan Lembaga Stusi Sosial dan Agama (eLSA) Semarang, dan beberapa aktifis keberagaman lainnya.

Tak Sebatas Formal

“Kami, pengurus FKUB selalu berusaha untuk menjalin silaturahmi kepada semua kelompok keagamaan. Bahkan tidak hanya kelompok agama, tapi juga kelompok penghayat kepercayaan. Jadi, perjumpaan dengan kelompok lain tidak hanya dalam acara formal,” sambung Dosen Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang ini.

Rombongan FKUB disambut hangat Pengurus Walubi Jateng. Rombongan disambut Pengurus Walubi, Romo Tanto Suwito Harsono, sekretaris, beserta jajarannya. Pengurus Walubi pun kompak untuk turut serta dalam wujudkan perdamaian antar agama.

Romo Tanto Suwito Harsono menyampaikan, Walubi sependapat dengan FKUB untuk terus menjalin silaturahmi antar agama. Untuk mencapai kehidupan yang damai dibutuhkan peran dari segala sektor. Termasuk dalam bidang ekonomi.

“Selain itu, hemat saya, untuk mewujudkan kehidupan yang damai, kita bisa mulai dari ekonomi. Kita perbaiki kondisi ekonomi (semua lapisan masyarakat), kalau ini terwujud, kedepannya akan semakin mudah,” tambah Romo Tanto. (Cep)

Baca Juga  Muda-Mudi Katolik Live In di eLSA
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Bukan Penumpukan, Tapi Kecukupan: Refleksi Natal 2025

Oleh: Tedi Kholiludin Pada setiap kebahagiaan yang kita nikmati, selain...

Di Balik Ketenangan Jalsah Salanah di Krucil Banjarnegara

Oleh: Tedi Kholiludin Letak Dusun Krucil, Desa Winong, Kecamatan Bawang...

“Everyday Religious Freedom:” Cara Baru Melihat Kebebasan Beragama

Oleh: Tedi Kholiludin Salah satu gagasan kebebasan beragama yang...

Penanggulangan HIV dan Krisis Senyap di Garda Depan

Oleh: Abdus Salam Staf Monitoring Penanggulangan HIV/AIDS di Yayasan ELSA...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini