Kapten eLSA FC “Bunuh Diri”

Penyerang eLSA FC menendang bola ke arah gawang lawan saat berlangsungnya pertandingan futsal piala Ahamadiyah di Stadion Raja Futsal Semarang. Minggu (1/11) Foto: Munif Ibnu
Penyerang eLSA FC menendang bola ke arah gawang lawan saat berlangsungnya pertandingan futsal piala Ahamadiyyah di Stadion Raja Futsal Semarang. Minggu (1/11) Foto: Munif Ibnu

[Semarang-elsaonline.com] Pertandingan futsal antara eLSA FC vs Santri Romli dibabak penyisihan grup B Piala Ahmadiyah yang digelar di Stadion Radja Futsal Jalan Majapahit No. 133 Semarang, sangat menegangkan. Pasalnya pertandingan yang berlangsung 10 menit dibabak pertama menghasilkan skor imbang 1 : 1.

Usai turun minum, kekuatan dan strategi yang disusun tim eLSA FC membuahkan hasil maksimal. Lima menit menjelang babak kedua berakhir eLSA FC mampu menundukkan Santri Romli dengan skor 3 : 2 dengan keunggulan tim eLSA FC. Namun, di ujung menit akhir sebelum peluit panjang ditiupkan, tampaknya dewi fortuna belum memberikan keberuntungan kepada eLSA FC. Tanpa sengaja bola yang di tendang kiper utama eLSA FC, Abdus Salam, harus berbalik arah menuju gawang sendiri. Tak disangka bola yang terlempar dari kiper tersenggol kaki Kapten eLSA FC, Tedi Kholiludin. Gol pun tercipta, namun gol tersebut untuk tim lawan alias “bunuh diri”.

Ya, gol bunuh diri yang dilakukan eLSA FC ini bermula dari tendangan sudut tim Santri Romli. Saat itu tim lawan akan mengumpan kebagian depan gawang, namun karena terlalu rendah, kiper eLSA FC menghadang menendangkan kearah gawang lawan, dan tanpa sengaja bola mengenai kaki kapten eLSA FC yang akhirnya berbalik arah dan bersarang di gawang sendiri, skor berubah menjadi 3 : 3.

P_20151101_120029

Mencoba bangkit dan membangun serangan, justru tim eLSA FC lagi-lagi melakukan kesalahan usai gol bunuh diri. Munif Ibnu pemain gesit bernomor punggung 33 salah menerima kode dari Kapten eLSA FC. Bola yang seharusnya diarahkan kekiri untuk di tendang pemain bernomor punggung 10, Ulum, justru diarahkan ke kanan yang jelas-jelas berada dipenguasaan lawan. Alhasil bola direbut tim lawan dan langsung menyerang ke depan.

Baca Juga  Ada Kebanggaan Saat Mengaku NU

Duel head to head antara penyerang Santri Romli dan kiper eLSA FC pun terjadi. Dengan tenaga penuh, dan sedikit tipuan ke kiper eLSA FC, bolapun bersarang di jaring eLSA FC. Gol pun terjadi dan kedudukan berubah menjadi 4 : 3, atas keuggulan Satri Romli. Tim eLSA yang belum sempat membalas, ternyata wasit harus meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, eLSA FC pun harus mengakui keunggulan lawan. Skor pun berakhir 4 : 3 dengan keunggulan Santri Romli. [elsa-ol/@AbdusSalamPutra-Salam/003]

spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

Tiga Tema Alkitab sebagai Basis Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam "Justice and Only Justice: A Palestinian...

Kekristenan Palestina dan Teologi Pembebasan: Berguru Pada Naim Stifan Ateek

Oleh: Tedi Kholiludin Ia adalah seorang Palestina dan bekerja sebagai...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini