Tiga Lapis Diskriminasi Atas Nama Agama

Rumadi. [Foto: Ubed]
Rumadi. [Foto: Ubed]
[Jakarta –elsaonline.com] Peneliti senior The Wahid Institute, Rumadi menjelaskan setidaknya ada tiga lapisan dalam diskriminasi atas nama agama dan keyakinan. “Lapisan pertama itu soal regulasi atau peraturan, baik substansi aturannya itu sendiri maupun implementasinya di lapangan,” kata Rumadi di Jakarta, Senin (9/11) kemarin.

Rumadi yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Lembaga Kajian Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama melanjutkan bahwa persoalan diskriminasi itu kemudian menjadi bertambah pelik karena aparatur pemerintahan kerap melanjutkan tindakan-tindakan yang bersifat diskriminatif itu. “Itulah lapis kedua dari diskriminasi, yakni peristiwa yang terjadi di level birokrasi,” ujarnya.

Di level ketiga, intoleransi serta diskriminasi terjadi di level masyarakat. “Kita tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa diskriminasi itu memang ada dan nyata. Sehingga tidak bisa dianggap remeh,” tandas staf pengajar Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

Terhadap fakta itu, masyarakat juga pemerintah mestinya harus berani mengakui bahwa memang ada masalah. Rumadi memberikan perumpamaan, jika diskriminasi itu adalah penyakit, maka kita tidak ragu untuk mengakui kalau penyakit itu ada. Tinggal bagaimana kita berikhtiar untuk menyembuhkannya. “Intoleransi juga faktanya memang ada. Masyarakat yang sesungguhnya toleran kemudian terinfiltrasi oleh virus intoleransi,” terang Rumadi.

Karenanya, perlu ada imunisasi terhadap kehidupan masyarakat kita agar virus intoleransi itu tidak menjalar. [elsa-ol/TKh-@tedikholiludin/001]

Baca Juga  Ironis, Penyiaran Agama Justru Dilakukan Negara
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

Tiga Tema Alkitab sebagai Basis Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam "Justice and Only Justice: A Palestinian...

Kekristenan Palestina dan Teologi Pembebasan: Berguru Pada Naim Stifan Ateek

Oleh: Tedi Kholiludin Ia adalah seorang Palestina dan bekerja sebagai...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini