Ketika House Menjadi Home: Silaturahmi di Kantor eLSA

Menu makan malam selepas Halal Bihalal di Kantor eLSA
Menu makan malam selepas Halal Bihalal di Kantor eLSA
Oleh: Aloys Budi Purnomo

Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) Keuskupan Agung Semarang

Suasana penuh kekeluargaan dan persaudaraan masih terukir mendalam di jiwaku mengenang silaturahmi yang kemarin sore – malam (Kamis, 07/08/2014) kualami di kantor eLSA Semarang (Lembaga Studi Sosial Agama) Semarang bersama rekan-rekan Tim eLSA Semarang.

Suasana akrab, penuh kasih dan persaudaraan sebagai keluarga kunikmati melalui hal-hal yang nyata dan sederhana. Saat saya mencium aroma harum sesuatu yang digoreng, saya langsung ke dapur dan benar, Mbak Wida dan Mbak Putri sedang menggoreng pindang, tahu dan tempe. Hmmm sedaaap.

Lalu saya lihat di ujung teras rumah belakang Mas Cecep ngulek sambal terasi, sementara Mas Munif Ibnu Bams nyolek sambel sambil mengunyah sesuatu… Ihhh, cleguk!

Meski sedang nggoreng pindang, tahu dan tempe maupun ngulek sambal terasi, para sahabat yang sudah kusebut nama mereka itu (kusebut lagi deh: Mbak Wida, Mbak Putri dan Mas Cecep) tetap ramah menyambut uluran tangan yang kuhaturkan. Khusus Mas Cecep, berhubung jari-jemari tangannya berlumuran sambal, maka kami berdua tooosss sambil tertawa.

Luar biasa istimewa! Kulihat di salah satu ruangan ada seseorang (perempuan) yang sedang shalat. Dia mengenakan rukuh warna putih bersih bercahaya kurasakan memancarkan kekhusyukan doa-doanya.

Meski baru sekali itu saya datang berkunjung ke kantor eLSA Semarang, begitu saya masuk, duduk, dan ngobrol dengan teman-teman yang dipimpin oleh Kang Tedi Kholiludin sebagai Direktur itu terasa seperti masuk bukan hanya di rumah (house) tetapi keluarga (home). Itu terjadi, pasti, karena teman-teman juga menjadi sweet-home bagiku sehingga suasananya menjadi home-sweet-home.

Alangkah indahnya bila dengan siapa pun yang bahkan berbeda budaya, agama, keyakinan dan iman kita dapat saling menjadi home-sweet-home seperti itu ya! Ini bukan mimpi melainkan motivasi!

Baca Juga  Islam Ramah di Karimun Jawa

SALAM TIGA JARI: Persatuan Indonesia dalam Keragaman

spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

Tiga Tema Alkitab sebagai Basis Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam "Justice and Only Justice: A Palestinian...

Kekristenan Palestina dan Teologi Pembebasan: Berguru Pada Naim Stifan Ateek

Oleh: Tedi Kholiludin Ia adalah seorang Palestina dan bekerja sebagai...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini