“Dari sisi tulisan arabnya saya menduga kuat itu coretan tangan yang baru belajar menulis arab,” tukas Abu, di sela acara halal bi halal bersama aktifis Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Semarang, Jumat (8/8).
Menurutnya, tulisan arab sangat mudah dibedakan antara yang baru belajar dengan yang sudah terbiasa menulis. Sementara simpatisan ISIS Indonesia, diduga santri-santri anyaran, yang baru belajar mengaji dan menulis arab.
“Saya hafal betul, tulisan arab yang baru belajar dan yang sudah terbiasa menulis arab. Meskipun jelek, tulisan arab anak pondokan yang sampai puluhan tahun itu beda. Jadi ada seninya dan meskipun lekukannya kurang bagus namun tetap bisa dibaca,” tambahnya.
Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa yang membuat mural berlambang ISIS di Solo, oknum yang hendak memperkeruh situasi keamanan Indonesia. Sehingga itu sempat muncul dugaan bahawa pelakunya bukan anggota ISIS atau simpatisannya.
Pada kesempatan halal bi halal itu, hadir pula Sekretaris LP Maarif PWNU Jateng, Sahidin. Dalam perbincangan itu, ia juga menguatkan pendapat Abu yang menilai pembuat mural itu simpatisan ISIS.
“Jadi, dari tulisan itu semakin menguatkan bahwa pembuat mural itu simpatisan ISIS atau bahkan anggota ISIS Indonesia itu sendiri. Karena rata-rata simpatisan ISIS anak yang baru belajar mengaji dan menulis arab,” sambung, dosen IAIN Walisongo ini.
Waspada
Atas dugaan itu, ia sebagai Sekretaris Maarif NU Jateng meminta kepada seluruh PC Maarif NU kabupaten/kota se-Jateng untuk mewaspadai gerakan ISIS. Gerakan makar kepada dasar negara itu patut diwaspadai oleh lembaga pendidikan NU karena mengincar kalangan muda dan anak pelajar.
“Kepada semua PC Maarif NU se-Jateng supaya lebih waspada dengan gerakan ISIS dan sejenisnya. Jangan sampai pelajar kita terjebak pada ideologi sesat seperti ISIS. Untuk itu, Maarif di semua kabupaten/kota harus menggandeng pemerintah untuk menangkalnya,” tandasnya.
Dengan adanya, atribut dukungan untuk ISIS itu membuat warga menjadi resah. Salah satu atribut yang ditemui adalah mural yang bertuliskan dukungan terhadap ISIS, di Kampung Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, belasan personel linmas di kelurahan setempat langsung menghapus tulisan ini dengan cat hitam dan menumpukinya dengan dengan cat warna putih.
Sejauh ini, aparat belum bisa menindak pelaku pembuatan mural ISIS ini. Namun polisi akan terus menyelidiki terkait maraknya aksi gambar dan logo ISIS di masing-masing wilayah. [elsa-ol/Cep-@Ceprudin]