Salatiga, elsaonline.com-Dalam rangka penguatan organisasi, ekonomi dan pendidikan di lingkungan penghayat, organisasi perempuan Puanhayati Jawa Tengah bekerjasama dengan Yayasan Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) dan Satu Nama menggelar acara Pelatihan Kapasitas Organisasi Puanhayati Jawa Tengah di d’Emmerick Hotel Kota Salatiga, Senin-Rabu (10-12/08/20).
Dalam pelatihan yang diikuti oleh 20 perempuan penghayat dari berbagai organisasi penghayat kepercayaan itu, Ketua Puanhayati Jawa Tengah Dwi Setyani Utami (34) menjelaskan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai penguatan kapasitas pengurusnya sebelum terjun ke lapangan untuk mengadvokasi perempuan penghayat yang mengalami diskriminasi.
“Selama ini perempuan banyak mendapatkan diskriminasi, ada ketidakadilan gender. Terlebih kami penghayat, jadi kami banyak mendapatkan diskriminasi dari sisi kami perempuan dan kami penghayat. Karenanya, melalui kegiatan ini kami berharap masing-masing dapat memiliki pengetahuan yang cukup sebelum turun ke lapangan,” paparnya.
Perkuat Ekonomi dan Pendidikan
Dalam pelatihan yang berlangsung selama 3 hari, para peserta akan diberi pengetahuan dasar mengenai Hak Asasi Manusia dan hal lainnya yang berkaitan dengan penguatan organisasi dan ekonomi.
“Teman-teman pengahayat banyak mengalami persoalan pendidikan, ada yang anaknya di sekolah dipaksa mengikuti pendidikan agama tertentu, ada yang tidak bisa sekolah karena persoalan ekonomi dan problematika lainnya. Karenanya, organisasi kami yang pertama akan fokus untuk memperjuangkan hak-hak sipil penghayat,” paparnya.
Dalam pemantauan Dwi, meski belakangan pemerintah sudah mulai memberikan layanan yang baik kepada penghayat, namun masih banyak hal-hal yang belum terpenuhi, terlebih di wilayah-wilayah yang jauh dari perkotaan.
“Ini menjadi PR kita bersama. Mudah-mudahan ke depan Puanhayati dapat meningkatkan pendidikan dan ekonomi para penghayat,” harapnya. [@khoirulanwar_88]