Sesepuh Sedulur Sikep Ternyata Pernah Jadi Tahanan Politik

[Kudus –elsaonline.com] Cerita kehidupan dari warga Sedulur Sikep di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah masih memunculkan kisah yang menarik untuk disimak. Yang terbaru, nenek moyang mereka ternyata pernah dianggap sebagai anggota PKI serta menjalani hukuman sebagai tahanan politik.

“Ajaran Sikep kami runtuh tahun 1965. Bapak saya, dianggap masuk PKI dan dihukum 7 bulan, jadi tahanan politik. Padahal dia gak aktif berpolitik atauapun berorganisasi,” kata pemuka Sedulur Sikep Kudus, Budi Santoso, pekan lalu.

Menurut Budi, saat masa-masa itu kehidupan warga Sedulur Sikep menjadi berat. Terlebih memasuki era orde baru, aktivitas mereka begitu diawasi hingga tidak bisa beraktivitas lebih jauh.

“Dulu itu kita dipressure. Nikah misalnya diberi izin, tapi harus dengan cara islam. Kemudian diadakan nikah massal,” tambahnya.

Saat dirinya menikahi istrinya, Tianah, dirinya didatangi sejumlah perangkat desa berturut-turut. Mereka khawatir pernikahan yang ada tidak sejalan dengan prinsip orde baru.

“sehingga mereka maksa saya nikah dengan cara islam. Tapi saya tidak mau, ngotot dan pemaksaan itu gagal lagi,” tambahnya.

Usai reformasi, kondisi Sikep menjadi lebih hidup. Kaum Sikep agak diberi kekebasan untuk hidup berdampingan dengan masyarakat, dan bisa mengembangkan ajaran yang diyakininya. [elsa-ol/Nazar Muhammad-@nazaristik/001]

Baca Juga  GBI Tlogosari Awali Pembangunan dengan ‘Selametan Kebangsaan’
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Nahdlatul Arabiyyah Semarang: Jejak Keturunan Arab yang Terlupakan (Bagian Pertama)

Oleh: Tedi Kholiludin Pertumbuhan organisasi keturunan Arab di Hindia Belanda...

Dompet di atas Meja: Status Kesehatan dan Konfidensialitas dalam Ruang Sosial Kita

Oleh: Tedi Kholiludin Saya terbiasa meletakkan dompet di rumah pada...

Gelap itu Nyata, Bangkit itu Janji: Antara Iman dan Harapan

Oleh: Tedi Kholiludin Saat dalam perjalanan mudik untuk berlebaran bersama...

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini