(Boyolali-elsaonline) Kabar diserangnya Gereja Orthodox Boyolali oleh salah satu organisasi masa yang sempat ramai di jejaring sosial, segera dibantah oleh Romo Methodius Sri Gunarjo.
Melalui surat elektronik yang dikirim kepada Rohaniwan Gereja Isa Almasih, Ronny Chandra Kristanto dan diteruskan kepada milis Jejaring antar Iman, ia membantah isu pengrusakan Gereja Orthodox St. Katarina yang beralamat di Desa Pandean Rt 01/04, Pandean, Ngemplak Boyolali. Kata Romo Sri, isu pengrusakan yang terjadi pada 24 Februari itu tidak benar.
Selaku Rohaniwan Gereja Orthodox St.Katarina, Romo Sri memohon kepada siapapun untuk membuat berita yang sejuk dan kondusif. Dengan begitu berita Pengrusakan Gereja Orthodox St.Katarina itu tidak benar, karena mereka dalam keadaan aman-aman saja.
Berita tentang pengrusakan itu bermula dari berita di sebuah akun Facebook bernama “Persatuan Gereja Orthodox Indonesia” (PGOI). Di situ terpampang foto dan berita penyerangan Gereja Orthodox St Katharina/Katherine di Boyolali. Berita tentang peristiwa ini kemudian ramai dibicarakan di Facebook dan Twitter.
Setelah ditelusuri, Ronny mengutarakan kalau apa yangg tertulis dalam akun FB ‘PGOI’ itu sama sekali tidak benar. Tidak ada peristiwa penyerangan terhadap Gereja Orthodox. “Bahkan apa yang ditulis dan juga akun Facebook itu sama sekali tidak mewakili Gereja Orthodox” ungkap Ronny. Ronny melanjutkan memang foto yg ada di akun itu benar peristiwa yang terjadi di Gereja St Katharina, tapi itu terjadi pada tahun 2009. Peristiwanya terkait dengan protes sekelompok orang mengenai resepsi perkawinan yg diadakan di Gereja. “Tapi peristiwa itu sudah diselesaikan dengan baik dan tidak ada kejadian apapun setelahnya” pungkas Ronny. (elsa-ol/01)