Tingkatkan Toleransi, Tali Akrap Gelar Kemah Lintas Agama

Tokoh lintas agama doa bersama dalam pembukaan kemah bersama di di Desa Karangrowo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Sabtu (30/1/15). [Foto: KA]
Tokoh lintas agama doa bersama dalam pembukaan kemah bersama di di Desa Karangrowo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Sabtu (30/1/15). [Foto: KA]
[Kudus, elsaonline.com]- Sejumlah pegiat kerukunan antar umat beragama Kabupaten Kudus yang mengatasnamakan dirinya dengan Komunitas Lintas Agama dan Kepercayaan Pantura (Tali Akrap) menggelar acara kemah lintas agama untuk pemuda dan pemudi sekabupaten Kudus di Desa Karangrowo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Sabtu-Minggu (30-31/1/15).

Dalam acara yang diikuti 75 muda-mudi perwakilan dari agama Islam, Konghucu, Budha, Bahai, Sedulur Sikep, Kristen, Katolik, dan Hindu di Kabupaten Kudus ini dibuka dengan doa dari masing-masing pemeluk agama yang diwakili para tokohnya, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Padamu Negeri.

Ketua Panitia, Zakariya Kardono, dalam sambutannya menyampaikan, acara kemah bertujuan untuk menjalin silaturrahim antar pemeluk agama. “Agama boleh beda, yang penting kita bersatu. Sebagai contoh, pakaian boleh berbeda-beda, tapi intinya satu, yaitu pakaian. Demikian juga dengan agama, meski berbeda-beda, tapi intinya satu, yaitu agama. Karenanya kita harus bersatu untuk membangun Indonesia,” paparnya.

Dalam acara yang mengusung tema “Mengenal, Memahami, Memaklumi, dan Saling Menghormati” ini, para peserta juga menanam pohon bersama di dekat makam Desa Karangrowo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

“Acara ini, selain silaturrahim, juga ada kegiatan sosialnya, menanam pohon. Untuk istirahatnya mau di balai desa silahkan, mau di masjid silahkan. Dan besok bagi yang Kristen silahkan mengikuti ibadah pagi di gereja,” pesan Zakariya.

Moral Anak Muda
Kepala Desa Karangrowo Heri Darwanto, menuturkan, dalam forum yang diikuti para tokoh agama ini juga akan membahas tentang kondisi anak-anak muda zaman sekarang. Baginya, semua agama mengajarkan kebaikan dan mengedepankan moral sebagai perilaku hidupnya. Karenanya, ia sangat berharap, semua tokoh agama supaya memperhatikan moral anak-anak muda dalam agamanya masing-masing.

Baca Juga  Membaca Varian Kelompok Keagamaan di Kota Semarang

“Dalam forum ini mari kita bahas berbagai masalah, terutama tentang generasi yang akan datang. Generasi yang beretika dan bermoral. Karena ini tidak lain adalah kerjasama yang baik, kebersamaan yang baik dalam mewujudkan titik temu yang baik. Yang terpenting dari segalanya adalah hasil dari perkumpulan ini. Apa hasil dari perkumpulan ini supaya dijalankan dengan baik, kita harus memberikan teladan yang baik kepada generasi penerus kita,” ajaknya.

Dalam pembukaan yang berlangsung meriah, para peserta dihibur dengan organ tunggal, dan berbagai lantunan kidung Jawa. Hadir dalam acara ini, Ketua Tali Akrap Moh. Rosyid, Kepala Desa Karangrowo Heri Darwanto, Kasie Kesra Kecamatan Undaan Ali Saefudin, Kemenag Kudus Bambang Wijanarto, Kesbangpol Kudus Bambang, Danramil Kecamatan Undaan Sulikan, dan sejumlah tokoh lintas agama. [elsa-ol/KA-@khoirulanwar_88]

spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

Tiga Tema Alkitab sebagai Basis Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam "Justice and Only Justice: A Palestinian...

Kekristenan Palestina dan Teologi Pembebasan: Berguru Pada Naim Stifan Ateek

Oleh: Tedi Kholiludin Ia adalah seorang Palestina dan bekerja sebagai...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini