
Semarang, elsaonline.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi keliling gereja untuk memastikan malam perayaan Natal berjalan lancar. Hendi, sapaan akrabnya, berharap semua umat Nasrani di Kota Semarang tenang dan khidmat dalam merayakan hari besarnya.
”Kami berharap khususnya saat perayaan Natal, tidak ada keraguan, tidak ada kegalauan buat para pemeluk agama Nasrani untuk melaksanakan ibadah,” katanya, saat memantau misa malam Natal di sejumlah gereja di Semarang, Minggu, 24 Desember 2017, malam.
Hendi menegaskan, perbedaan agama, etnis, dan sebagainya justru saling menguatkan seluruh komponen masyarakat. Karenanya seluruh pemeluk agama Kristen dan Katolik di Kota Semarang, sepatutnya bisa merayakan ibadah Natal pada tahun ini dengan aman dan nyaman.
”Teman-teman dari Polrestabes, TNI, kemudian unsur pendukung, seperti satuan polisi pamong praja (PP) dan Dinas Perhubungan sudah kami sebar. Kami dari jajaran Pemerintah Kota Semarang mengucapkan selamat Natal 2017 kepada seluruh umat Nasrani,” katanya, di sela kerubunan puluhan remaja berpakaian adat.
Damai di Hati
Di Kota Atlas ini, setidaknya ada 18 gereja dari ratusan gereja di Kota Semarang yang melaksanakan misa malam Natal. Untuk melakukan pengamanan pihaknya sudah berkoordinasi bersama seluruh jajaran aparat pemerintah.
“Damai di bumi, damai di hati. Mudah-mudahan berkah Natal membawa kebaikan bagi Kota Semarang. Semoga kedepan Semarang semakin hebat. Makanya, perbedaan yang ada di tempat kita justru menjadi sebuah berkah untuk saling mengamankan dan saling mengisi,” katanya.
Pada malam itu, Hendi melakukan pantauan perayaan Natal bersama jajaran Muspida ke sejumlah gereja di Semarang. Seperti Gereja Katedral, The Holy Stadium JKI Injil Kerajaan, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Beringin, Semarang.
Kapolrestabes Semarang Kombes (Pol) Abiyoso Seno Aji yang mendampingi Wali Kota menegaskan, perayaan hari besar agama apapun harus aman. Dalam perayaan natal kali ini, setidaknya ada 1.234 personel, baik dari kepolisian maupun unsur lain yang diterjunkan untuk mengamankan perayaan Natal di Semarang.
Semarang Aman
Sebanyak 1.234 personel pengamanan tersebut, kata dia, 920 personel berasal dari kepolisian, sementara 314 personel berasal dari instansi terkait lainnya.
“Tetap kami amankan. Kami yakinkan tidak akan terjadi gangguan dalam bentuk apa pun. Bicara tentang keamanan dan ketertiban di Kota Besar Semarang ini menjadi bagian dari tanggung jawab kita bersama. Mari kita wujudkan, kita ciptakan iklim yang betul-betul aman, damai, tentran sejahtera di kota ini,” kata Abi, sapaan akrabnya.
Penanggung Jawab Perayaan Ibadah Agung Natal Gereja Kristen Indonesia (GKI) Beringin, Semarang Trijono mengatakan, perayaan Natal tahun ini bertema “kasih Allah menembus batas”. Tema ini untuk membangun semangat perdamaian dan tidak membedakan satu sama lain serta tidak mengkotak-kotakan keyakinan.
“Kita mau menghilangkan sekat-sekat. Tidak ada batas di antara sesama kita, apalagi khususnya bagi bangsa dan negara. Makanya ini anak-anak pendukung acara perayaan ini kita beri kostum pakaian adat seluruh Indonesia untuk menunjukan Kebhinekaan dari seluruh Indonesia,” tandasnya. [Cep/003]