[Semarang –elsaonline.com] – Sebanyak 10 aliran kepercayaan dari berbagai wilayah di Jawa Tengah tengah berkumpul mengikuti workshop paralegal di Simpang Lima Residence Semarang, Jum’at siang. Workhsop yang digelar Lembaga Studi Sosial agama itu akan berlangsung dua hari hingga esok hari.
Panitia pelaksana workshop, Ceprudin mengatakan workhop para legal bagi penganut penghayat di Jawa Tengah ditujukan bagi mereka untuk memperkuat pemahaman terhadap hukum dan hak asasi manusia. Para penghayat juga diharap mampu mengambil ilmu yang nantinya didapat di pelatihan.
“Pelatihan ini kami tujukan bagi para pemuda-pemudi penghayat. Ada sih, satu dua yang sudah tua dan itu buat penyemangat bagi kaum muda agar nanti berani melakukan advokasi,” kata Cecep, Jum’at (27/6).
Workhsop para legal difasitasi oleh mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Asfinawati. Dia akan dibantu dua master hukum dari Universitas Diponegoro Semarang, Yayan M Royani dan Siti Rofi’ah.
Dari 10 peserta yang sudah tampak hadir diantaranya berasal dari Paguyuban Tunggul Sabdo Jati Cilacap, Aliran Maneges Kabupaten Tegal, Sapto Darmo Brebes, Perguruan Trijaya Semarang, HPK Jawa Tengah, MSB Temanggung, HPK Pekalongan, Paguyuban Jawo Jawoto Pekalongan, Sedulur Sikep Kudus dan Liman Seto Blora.
Salah satu peserta dari Liman Seto, Nana Umi L mengaku tertarik untuk mengikuti acara para legal ini. Dia sendiri hingga saat ini masih tercatat di sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Semarang.
“Saya disuruh ayah saya kesini untuk mengikuti sarasehan penghayat. Saya tinggal di semarang, makanya saya yang disuruh,” paparnya singkat. [elsa-ol/Nurdin-@nazaristik]