[Brebes –elsaonline.com] Bagi penghayat kepercayaan yang bertahun-bertahun menjadi korban diskriminasi yang disebabkan oleh beberapa peraturan yang tidak adil, pemilihan legislatif adalah sarana untuk menitipkan harapan supaya caleg yang terpilih bisa membuat undang-undang yang membebaskan dirinya dari diskriminasi yang dialami.
“Saya harus mengadu kepada siapa? Himpunan Penghayat Kepercayaan (HPK) di sini bubar, pemerintah tidak mau tahu. Undang-undangnya saja itu banyak yang diskriminatif,” ujar Dewi Nawangwulan, penghayat kepercayaan Medal Urip Kabupaten Brebes (3/04).
Menurut Dewi, banyak problematika yang dialami oleh penghayat kepercayaan di daerahnya namun pihak pemerintah tidak dapat memberikan solusi, antara lain ketika ayahnya meninggal dunia dan warga menolak untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) pemerintah diam saja. Perkawinan yang dipaksa harus menggunakan cara pernikahan Islam, dan bentuk-bentuk diskriminasi lainnya.
Di samping itu perilaku masyarakat di mana Dewi dan keluarganya tinggal yang memandang negatif terhadap penghayat kepercayaan juga ikut serta menjadi beban hidup bagi penghayat kepercayaan. “Masyarakat banyak yang sinis terhadap penghayat, bahkan dengar saja kalau saya atau orang itu penghayat maka mereka sangat sinis, langsung diremehkan, dan dijauhi. Terus kalau masyarakatnya seperti ini, pemerintah diberi tahu tidak ada tanggapan, kalau kita punya masalah mau kemana?” paparnya.
Oleh karena itu pemilihan legislatif dimanfaatkan betul oleh Dewi dan penghayat kepercayaan lainnya untuk mendukung caleg yang akan memperjuangkan hak-haknya.
Ketika ditanya siapa caleg yang akan dipilih, Dewi menjawab sudah ada caleg pilihannya yang berjanji akan memperjuangkan hak-hak penghayat. Caleg pilihannya itu katanya sudah pernah menjadi dewan legislatif dan telah terbukti memperjuangkan hak-hak penghayat, hanya saja saat itu usulan-usulannya belum diterima oleh anggota dewan perwakilan rakyat lainnya. Dewi dan penghayat lainnya di Kabupaten Brebes masih percaya terhadap orang itu karena bagi Dewi di antara beberapa caleg yang ada dan berjanji akan memperjuangkan hak-hak penghayat hanya orang itu.
“Saya tetap akan mendukung orang itu, walaupun kemarin waktu sudah jadi DPR belum berhasil memperjuangkan hak-hak kami, tapi kami percaya mudah-mudahan periode ini berhasil. Untuk periode ini dia maju sebagai calon DPR provinsi Jateng,” pungkasnya. [elsa-ol/KA-@khoirulanwar_88]