Di Era Modern, Masyarakat Kembali ke Kearifan Lokal

Prof. John A. Titaley
Prof. John A. Titaley

[Salatiga –elsaonline.com] Perkembangan ekonomi Eropa yang didorong oleh rasionalisme ternyata sering memunculkan ketidakseimbangan. Ekonomi berkembang pesat, tetapi ada kekosongan jiwa yang dirasakan. Tak pelak, mereka akhirnya banyak yang mencari kebijaksanaan dari pelbagai penjuru dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Prof. John A. Titaley, Th.D, Kamis (15/5). Kepada elsaonline Guru Besar Ilmu Teologi itu mengatakan bahwa seperti ada keinginan untuk mencari keseimbangan antara penguatan identitas primordial dengan pemenuhan ekonomi. “Jepang barangkali mendekati contoh yang pas untuk (keseimbangan) tersebut. Mereka maju di tekhnologi, tetapi juga tidak kehilangan identitasnya,” ujar John.

Mengutip tulisan James Goldsmith dalam bukunya, Perangkap John mengatakan bahwa banyak sekali masyarakat Eropa yang akhirnya pergi ke Nepal, memenuhi dahaga spiritual. “Mereka itu seperti menghadapi kelelahan saat Christendom. Abad kegelapan Kristen Eropa diwarnai dengan perang antar sekte. Nah, itu yang bikin orang-orang Eropa mikir, Kekristenan malah menjadikan mereka berperang satu dengan lainnya,” ungkap alumnus Graduate Theological Union, University of California Berkeley.

Di wilayah Tentena, Sulawesi Tengah John menemukan komunitas yang mirip masyarakat Kristen Eropa yang menghadapi kelelahan itu. “Setelah konflik di Poso, ada banyak orang Kristen yang akhirnya mendalami mistisisme. Mereka mulai meninggalkan Kristen konvensional. Ini juga gejala yang menarik di era sekarang,” terang John.

Hal ini, tambah John, membuktikan bahwa kearifan itu ada dalam setiap masyarakat. Spiritualitas tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang terintegrasi. “Jadi, di era modern ini jangan heran kalau ternyata banyak masyarakat yang kembali kepada kearifan lokal,” kata John di akhir percakapan. [elsa-ol/TKh-@tedikholiludin]

 

Baca Juga  Pasal Penodaan Agama Sangat Bermasalah
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Pasar Tradisional dan Masjid Emas sebagai Penanda Kawasan Muslim Quiapo, Manila Filipina

Oleh: Tedi Kholiludin Quiapo adalah sebuah distrik yang berada merupakan...

Beristirahat Sejenak di Kapernaum: Renungan Yohanes 2:12

Oleh: Tedi Kholiludin “Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama...

Dua Peneliti ELSA Presentasikan Hasil Risetnya di Pertemuan Jaringan Penelitian HIV Indonesia

Jaringan Penelitian HIV Indonesia (JPHIV-Ina) menggelar pertemuan jaringan...

Liquid Identity: Saat Identitas menjadi Sebuah Entitas Muas

Oleh: Muhamad Sidik Pramono (Mahasiswa Magister Sosiologi Agama Universitas...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini