Di Sragen, FPI Berulah

Massa FPI gagal masuk ke sebuah cafe di Sragen (Foto: joglosemar.co)
Massa FPI gagal masuk ke sebuah cafe di Sragen (Foto: joglosemar.co)
[Sragen –elsaonline.com] Bermaksud melakukan sweeping terhadap cafe yang diduga menjual minuman keras, Front Pembela Islam (FPI) Sragen terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian. Bentrokan yang terjadi Sabtu (28/6) diakibatkan oleh kekecewaan pihak FPI yang dihalang-halangi kepolisian untuk masuk ke sebuah cafe di Desa Kuwungsari.

Akibatnya, anggota FPI bertindak anarkhis terhadap kepolisian. Massa FPI menganggap bahwa beroperasinya cafe dapat mengganggu warga masyarakat yang menjalankan ibadah puasa. Ustadz Malla Kunaefi, Ketua FPI Sragen menegaskan bahwa semua yang ada di Sragen, baik cafe maupun tempat hiburan malam wajib ditutup. “Karena kemaksiatan merusak anak-anak dan generasi muda,” katanya.

Selain berteriak dan mengeluarkan umpatan, FPI melancarkan aksinya dengan memecahkan botol minuman keras. Mereka kemudian berpindah ke sebuah cafe di jalan Sukowati. Karena ada aparat yang menghalanginya, massa kemudian melakukan orasi dan melakukan pembakaran ban. Tapi, petugaspun dengan sigap dan cekatan langsung memadamkan api tersebut. Akhirnya massa pun memutuskan membubarkan diri.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Indonesia (Kapolri), Jenderal Sutarman telah menegaskan bahwa pihaknya melarang segala bentuk sweeping pada bulang Ramadhan. “Tidak ada kelompok manapun yang boleh main hakim sendiri,” kata Kapolri di Semarang, Kamis (26/6).

Ia menegaskan polisi akan bertindak tegas jika ada kelompok yang menggelar “sweeping” atau perusakan tempat hiburan. Sutarman menambahkan kalau masing-masing pemerintah daerah telah menerbitkan aturan yang berkaitan dengan operasional tempat hiburan selama Ramadhan. [elsa-ol/TKh-@tedikholiludin]

Baca Juga  Ketika House Menjadi Home: Silaturahmi di Kantor eLSA
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

Tiga Tema Alkitab sebagai Basis Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam "Justice and Only Justice: A Palestinian...

Kekristenan Palestina dan Teologi Pembebasan: Berguru Pada Naim Stifan Ateek

Oleh: Tedi Kholiludin Ia adalah seorang Palestina dan bekerja sebagai...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini