Demikian kata pembuka dari Supriyanto atau lebih dikenal dengan Prie GS dalam memandu testimoni 30 tokoh untuk ulang tahun ke 70 KH. Mustofa Bisri atau Gus Mus di Balairung IKIP PGRI Semarang (06/09).
Gus Mus sendiri sebenarnya tidak suka dengan perayaan ulang tahun, namun karena didesak oleh sahabat-sahabat karibnya akhirnya menerima. “Jadi perayaan Ultah ini hadiah dari sahabat-sahabat saya, Mas Kholiq (Bupati Wonosobo), Mas Timur (Penyair Semarang), Mas Agus, dan yang lainnya,” papar Gus Mus, terharu.
Dalam beberapa sambutan yang disampaikan oleh tokoh-tokoh yang hadir semuanya sepakat bahwa Gus Mus bukan semata-mata kyai yang hanya bisa mengaji, tapi kyai multi talenta yang bisa segala-segalanya. Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, menyampaikan bahwa Gus Mus selama ini tidak hanya menjadi tempat konsultasi urusan agama, tapi juga urusan politik. “Bagi saya Gus Mus tidak sekedar ulama, tapi ubaru, karena Gus Mus tidak hanya menjadi tempat bertanya urusan agama, tapi Gus Mus juga menjadi tempat bertanya urusan politik,” terangnya yang mengundang gelegak tawa.
Lebih jauh Ganjar mengingatkan kepada hadirin bahwa meskipun Gus Mus tokoh NU dan orang disekelilingnya banyak yang menjadi elit partai politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), namun Ganjar meminta supaya mereka juga menyadari bahwa Gus Mus milik semua umat dan warga Negara Indonesia. “Yang hadir rata-rata NU dan PKB. Tapi ingat, Gus Mus tidak hanya milik kedua ini, tapi Gus Mus juga milik PDIP, milik semuanya,” ungkapnya yang disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Sementara itu Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, dalam sambutannya menyampaikan bahwa akhir-akhir ini Gus Mus menjauh dari politik dan lebih dekat dengan seniman. Oleh karena itu politisi yang akrab disapa Cak Imin ini memohon kepada Gus Mus supaya dekat lagi dengan politik untuk memberikan bimbingan kepada para politisi. “Harapan saya, Gus Mus kembali lagi dekat dengan politik agar memberikan ketenangan dan ketenteraman kepada politisi, sehingga kita merasa tenang,” pungkasnya.
Multi talenta Gus Mus juga diakui oleh Goenawan Mohamad, sastrawan Indonesia terkemuka. Dalam sambutannya Goenawan mengatakan bahwa seorang kyai bisa mengaji itu hal biasa, tapi kyai bisa puisi dan seni rupa itu luar biasa. “Dalam sejarah Indonesia kyai bisa seni rupa tidak pernah ada kecuali yang satu ini, Gus Mus,” terangnya.
Turut hadir dalam acara ini KH. Musthofa Bisri dan keluarga besarnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Percepatan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo, Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Jhon Titaley, Rektor Universitas Diponegoro Sudharto P Hadi, Rektor IKIP PGRI Semarang Muhdi, Rektor Universitas Wahid Hasyim Noor Ahmad, Istri Gusdur Sinta Nuriyah, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah Abu Hapsin, Sastrawan Goenawan Mohamad, Seniman Sudjiwo Tedjo, dan yang lainnya. [elsa-ol/KA-@khoirulanwar_88]