“NU tidak mengharamkan imunisasi. NU tidak seperti kelompok-kelompok Islam yang mengharamkan imunisasi. NU tetap dengan pendiriannya,” katanya, pada acara “Advokasi dan Sosialisasi Imunisasi Pentavalen Melalui Muslimat NU Di Provinsi Jateng, Rabu (8/10).
Acara yang berlangsung di Hotel Pandanaran, Semarang ini dihadiri oleh pengurus Muslimat, Tim Penggerak PKK, dan Aisyiah se Kota Semarang. Tampak hadir Ketua Muslimat NU Jateng Hj Zuhan Maksun, Istri Ketua PWNU Jateng Eli Nur Fathonah dan Wakil Ketua PWNU Jateng H M Muzammil.
Terselenggaranya acara ini atas kerja sama antara Muslimat NU, Gavi Alliance, dan Kementrian Kesehatan RI. Imunisasi, lanjut Hani, sapan akrabnya, penting untuk menekan angka kesakitan dan kematian pada bayi serta anak di Indonesia.
Istri dari Slamet Effendy Yusuf ini memaparkan, kesehatan dalam Islam amat dianjurkan. Dalam ajaran Islam, keberlanjutan kehidupan sangat dianjurkan dengan menjaga keturunan.
“Kesehatan itu dianjurkan dalam Islam untuk menjaga keturunan. Misalnya saja, untuk melanjutkan keturunan adalah dengan menikah. Keberlanjutan keturunan inilah yang harus didukung dengan kesehatan,” tandasnya.
Tampaknya, para peserta sangat antusias mengikuti acara ini. Hal ini tampak dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan. Bahkan ada yang memberikan pantun.
“Makan ikan blanak pakai sambel teri. Jika sayang anak, maka ikutlah imunisasi,” lantun peserta, dengan disambut gelak-tawa peserta lainnya.
Sayang Anak
Setiap orang tua pasti mendambakan bayi atau anaknya selalu sehat. Salah satu cara supaya buah hati terhindar dari penyakit, pemerintah salah satunya menggalakan pentingnya imunisasi. Oleh karena itu, mulai tahun 2013 dimulai kebijakan perkenalan imunisasi yang disebut pentavalen (DPT-HB-Hib).
“Imunisasi pentavalen ini merupakan kombinasi. Isinya gabungan dari 3 jenis vaksin, yaitu vaksin DPT, HB, dan Hib. Pada tahun lalu (2013-red) kebijakan ini hanya diberlakukan untu provinsi tertentu. Namun untuk 2014 ini, imunisasi pentavalen berlaku di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Seperti diketahui, vaksin DPT dan HB sebelumnya sudah diberikan sebelumnya pada anak. Sementara yang baru dari imunisasi ini adalah kombinasi vaksin Hib.
Vaksin Hib atau Haemophillus Influenzae type b ini, lanjutnya, merupakan bakteri yang hanya ditemukan pada manusia.
Pada bayi dan balita, Hib dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti meningitis, epiglotitis, pneumonia, arthritis, selulitis, osteomyelitis, dan bakteriemia.
“Upaya penanggulangan yang dinilai efektif bagi bayi dan balita dilakukan melalui imunisasi Hib. Hal itu mengingat vaksin Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak, terutama bayi,” ungkapnya.
Dalam pemaparan terakhirnya, Hani berpesan kepada ibu-ibu Muslimat untuk selalu mengingatkan pentingnya imunisasi. Menurutnya, meskipun imunisasi bukan suatu hal yang baru namun tetap dibutuhkan partisipasi dari semua pihak. agar usaha pemerintah ini mendapat respons positif dari seluruh masyarakat. [elsa-ol/Ceprudin-@ceprudin]