Komunitas Lintas Agama, Dimulai Usia Muda

Pembina Anton sedang memimpin jemaat remaja ketika melakukan berdoa.
Pembina Anton sedang memimpin jemaat remaja ketika melakukan berdoa.

[Semarang-elsaonline.com] Menciptakan kehidupan yang harmoni antar umat beragama hendaklah dilakukan mulai saat muda. Itulah kiranya yang disampaikan oleh Pembina Anton, salah satu pembina remaja umat kristen di Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Sola Gratia, Semarang, (6/4).

“Perkumpulan lintas agama ini sangat penting sekali, mengingat keberadaan kita ini tidak lepas dari perbedaan, termasuk perbedaan agama dan komunitas ini hendaklah dimulai ketika masih muda, ya seperti kalian-kalian ini”, katanya ketika elsaonline bersama Komunitas Lintas Agama “Pondok Damai” melakukan kunjungan ke Gereja Kristen Sola Gratia yang berada di Jl. Sompok Lama 56-58, Lamperkidul Semarang Selatan.

Kalau seandainya hanya ketika tua saja, lanjutnya, ini sangat kurang efektif, sebab golongan yang tua-tua itu mereka sudah berbeda ideologi berpikirnya di dalam keberagamaan. Ia menambahkan bahwa ketika ini dimulai ketika masih muda dan sudah sering bersinggungan dengan agama lain, maka pada kemudian hari mereka tidak akan merasa berat untuk menerima perbedaan dan dapat memaknai perbedaan itu dengan sebuah kenyataan.

“Umumnya golongan yang sudah tua itu sudah kuat ideologinya masing-masing, apabila dimulai ketika masih muda ini untuk membiasakan mereka saling bersinggungan dengan agama satu dengan yang lain,” jelasnya.

Setelah berdialog dengan Pembina Anton di Kantor Gereja, kemudian dia mengajak kami untuk melihat ritual ibadah di gereja. Kebetulan pada saat itu sedang dilaksanakan ibadah untuk umat kristen remaja. Selang beberapa menit kemudian, ibadah mereka selesai dan kami diminta Pembina Anton untuk memperkanalkan diri kepada semua jemaat kristen remaja. [elsa-ol/wahib-@zainal_mawahib]

Baca Juga  Kebijakan Pidana dalam RUU Kerukunan Umat Beragama
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Di Balik Ketenangan Jalsah Salanah di Krucil Banjarnegara

Oleh: Tedi Kholiludin Letak Dusun Krucil, Desa Winong, Kecamatan Bawang...

“Everyday Religious Freedom:” Cara Baru Melihat Kebebasan Beragama

Oleh: Tedi Kholiludin Salah satu gagasan kebebasan beragama yang...

Penanggulangan HIV dan Krisis Senyap di Garda Depan

Oleh: Abdus Salam Staf Monitoring Penanggulangan HIV/AIDS di Yayasan ELSA...

Fragmen Kebangsaan dari yang Ter(Di)pinggirkan

Oleh: Tedi Kholiludin Percakapan mengenai kebangsaan dan negara modern, sering...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini