Peringatan Arbain Kembali digelar Secara Langsung

Jepara -elsaonline.com, Peringatan Arbain atau 40 hari setelah wafatnya Imam Husain kembali dilaksanakan tahun ini di Jawa Tengah setelah dua tahun absen dilakukan secara fisik karena adanya pandemi Covid-19. Kegiatan itu diselenggarakan di Gedung Wanita Kabupaten Jepara, Ahad, (18/09/22).

Pantauan dari reporter elsaonline langsung di lapangan, peserta yang hadir sekitar delapan ratus orang yang datang dari berbagai kabupaten dan kota di wilayah Jawa Tengah.

Sayid Haidar Al-Idrus, selaku ketua panitia, dalam sambutannya menekankan jamaah yang hadir pada acara Arbain ini, supaya kecintaannya kepada Imam Husain semakin bertambah, dengan kecintaan tersebut, akan menciptakan kecintaan Allah kepada kita.

“Karena Salah satu tanda bentuk orang yang cinta ahlul bait Alaihissolatu Wassalam, adalah merupakan kewajiban,” tegas Haidar.

Oleh karenanya, sambung Haidar, memperingati dan menyelenggarakan Arbain adalah buah rasa syukur kepada Allah swt akan nikmat iman, akan nikmat hikmat. Karena memperingati Arbain adalah bentuk rasa ucapan terima kasih kepada Rosulullah atas risalah yang dibawa.

Haidar mengajak jamaah dan generasi yang akan datang untuk menjaga dan menumbuhkan kecintaan dan keyakinan kepada Ahlul Bait, dengan mengagungkan syiar Allah swt, juga sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih mengenal lagi siapa al-Husain, siapa Ahlul Bait, dan bagaimana pesan dan hikmah di dalam Al-Qur’anul Karim.

Pada akhir sambutannya, Ia berharap semoga acara ini bisa berjalan dengan lancar penuh hidmah, semua yang hadir mendapatkan ridho dari Allah Subhanahu Wata’ala.

Turut hadir dalam acara ini, Ketua MUI Kabupaten Jepara, Wakil Pelaksana Jabatan Sementara Bupati Jepara, serta para tokoh dan ustaz Ahlul Bait Indonesia. (RA)

Baca Juga  Ketua NU Jateng: Saya Siap Menjelaskan Hermeneutika
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Nahdlatul Arabiyyah Semarang: Jejak Keturunan Arab yang Terlupakan (Bagian Pertama)

Oleh: Tedi Kholiludin Pertumbuhan organisasi keturunan Arab di Hindia Belanda...

Dompet di atas Meja: Status Kesehatan dan Konfidensialitas dalam Ruang Sosial Kita

Oleh: Tedi Kholiludin Saya terbiasa meletakkan dompet di rumah pada...

Gelap itu Nyata, Bangkit itu Janji: Antara Iman dan Harapan

Oleh: Tedi Kholiludin Saat dalam perjalanan mudik untuk berlebaran bersama...

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini