[Kudus-elsaonline.com] Reog Wargo Utomo dari Dusun Krajan Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus ikut bersumbangsih dalam memeriahkan “Ngaji Budaya Dan Deklarasi Desa Inklusif” yang diselenggarakan Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) bekerjasama dengan Pemuda Karang Taruna Desa Karangrowo, Sabtu (20/8).
Diawal pembukaan, Reog Wargo Utomo dengan tarian barongannya berhasil membius ratusan peserta yang hadir. Peserta dari anak-anak, pemuda hingga orang tua terlihat sangat terhibur dengan aksi pertunjukkan yang dimainkan oleh anak-anak.
Tidak hanya tarian barongan, penampilan dari pemuda gereja Desa Karangrowo juga memberikan semangat nasionalisme dan kebersamaan untuk Desa Karangrowo. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, Tujuh Belas Agustus dan Gebyar-Gebyar keceriaan terpancar dari para peserta yang hadir.
“Kami dari pemuda gereja akan mempersembahkan nyanyian kebangsaan yang kami persembahkan unuk Indonesia dan Desa Karangrowo yang masyarakatnya beragam dan tetap bisa rukun,” ujar Drijen saat di atas panggung.
Sementara itu, Sedulur Sikep yang dimainkan oleh, Budi Santoso, Andi dan Ardi menyumbangkan Kidung.
“Karangrowo ini sebagai contoh Indonesia yang kecil, ada Islam, Sikep dan Kristen, bisa hidup berdampingan,” ujar Budi Santoso saat membuka penampilannya.
Kepala Desa Karangrowo, Hery Darwanto dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat Karangrowo itu masyarakatnya baik, jujur dan adil.Malam hari ini, tambah Hery, mengapa kita mengumpulkan acara kesenian, ini adalah wadah budaya kita yang tumbuh bersama yang mempersatukan umat serta rukun terhadap tetangga.
“Desa kita ini desa inklusif yang nantinya bisa menjadi contoh desa-desa lain,” tegasnya. [elsa-ol/ salam-@abdussalamputra/003]
Salute…
Untuk Indonesia bersatu dalam perbedaan….
Bukan untuk menyatukan perbedaan krn sebuah lagu tidak akan indah terdengar jika nadanya cuman satu…