Oleh: Ahmad Fauzi
Menurut tesis Carl Jung, sumber dan asal-usul Agama-agama Dunia, termasuk di dalamnya Islam, adalah fakta ketidaksadaran atau alam bawah sadar (unconscious mind). Jenis agama ini mempunyai ciri bahwa wahyu yang menjadi batang tubuh Agama-agama Dunia (world religions) muncul lewat saluran ketidaksadaran atau alam bawah sadar, semisal lewat mimpi atau kwasi mimpi, halusinasi auditorik berupa suara lonceng, halusinasi visual, delusi pengontrolan pikiran, kesurupan, ekstasi, atau bahkan kegilaan (insanity). Para Nabi dari Agama-agama Dunia mendapatkan wahyu melalui saluran alam bawah sadar. Bagi Jung, keadaan-keadaan yang dikuasai oleh alam bawah sadar merupakan fenomena keberagamaan yang mendasar karena pada saat itu akal fikiran dan psikis dikuasai oleh kekuatan yang berada di luar kontrol kita. Apa yang dinamakan dengan mimpi, halusinasi dan delusi dianggap merupakan ekspresi keadaan psikis yang dikuasai oleh kekuatan-kekuatan asing yang berasal dari luar diri kita sendiri. Kekuatan-kekuatan asing yang berasal dari luar ini sering diterjemahkan sebagai intervensi kegaiban atau Tuhan. Jung menganggap bahwa keadaan-keadaan psikis manusia yang dikuasai oleh alam bawah sadar memiliki kualitas ilahiah dan bersifat religius sehingga ia sampai pada kesimpulan bahwa agama yang bersumber dari alam bawah sadar adalah fakta atau fenomena.
Dalam bab ini, penulis berusaha menelusuri asal-usul agama Islam untuk membuktikan apakah dasar-dasar agama Islam sesuai dengan tesis Carl Jung di atas. Benarkah pewahyuan dalam agama Islam didasarkan pada fakta ketidaksadaran? Dan apakah implikasinya terhadap isi dan ajaran agama tersebut apabila ia mendasarkan dirinya pada fakta ketidaksadaran? Dalam bagian selanjutnya penulis juga berusaha untuk menelusuri bagaimanakah asal-usul fenomena mimpi, delusi, dan bentuk-bentuk ketidaksadaran lainnya bisa dikatakan bersifat ilahiah sehingga dianggap menjadi sumber munculnya Agama-agama Dunia?
Usaha penelusuran penulis terhadap jejak-jejak alam bawah sadar yang terekspresi secara formal dalam ajaran Islam (Al-Qur’an) didasarkan pada metode Psikoanalisa, yaitu sebuah metode psikologis yang ditemukan oleh Sigmund Freud untuk menjelaskan dinamika alam bawah sadar yang sangat menentukan bentuk dan motif yang paling primitif dalam perilaku manusia. Penjelasan dan uraian tentang metode psikoanalisa serta kaitannya dengan Al-Qur’an akan dibahas pada buku selanjutnya, namun masih di dalam tema Agama Skizofrenia.