Tinggi, Kekerasan Atas Nama Agama

(Semarang, elsaonline.com) Kekerasan atas nama intoleransi antarumat seagama dan berbeda agama pada tahun 2011 ini meningkat dibanding tahun sebelum 2010. Memasuki September 2011, konflik sudah mencapai 17 kasus, padahal pada 2010 hanya sekitar 9 kasus. Demikian disampaikan Direktur Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Kota Semarang, Tedi Kholiludin, dalam diskusi “Perspektif Media dan Isu-isu Agama”, di kantor Aliansi Jurnalistik Independen (AJI), Kota Semarang, Jalan Kertanegara Selatan II/26, Pleburan, Semarang Selatan, Selasa (4/10).

Dalam acara kerja sama antara eLSA dan AJI itu, Tedi menyampaikan, peristiwa kekerasan itu dipengaruhi oleh dua hal. Yakni, pembiaran Negara dan masyarakat di daerah konflik yang belum cerdas. “Ada disharmoni di lingkungan konflik dan juga Negara yang abai menyikapi hal ini,” ujar Tedi di hadapan peserta diskusi.

Sumber: Warta Jateng (5/10)

Baca Juga  Indonesia (Masih) Sebagai Model?
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Di Balik Ketenangan Jalsah Salanah di Krucil Banjarnegara

Oleh: Tedi Kholiludin Letak Dusun Krucil, Desa Winong, Kecamatan Bawang...

“Everyday Religious Freedom:” Cara Baru Melihat Kebebasan Beragama

Oleh: Tedi Kholiludin Salah satu gagasan kebebasan beragama yang...

Penanggulangan HIV dan Krisis Senyap di Garda Depan

Oleh: Abdus Salam Staf Monitoring Penanggulangan HIV/AIDS di Yayasan ELSA...

Fragmen Kebangsaan dari yang Ter(Di)pinggirkan

Oleh: Tedi Kholiludin Percakapan mengenai kebangsaan dan negara modern, sering...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini