Indonesia Ibarat Taman

Ekspresi peserta "Konferensi Pemuda Nusantara untuk Perdamain Indonesia", 26-28 Oktober 2016 di Aula Tawang Praja, Kompleks Balaikota Surakarta. [Foto: Wahib]
Ekspresi peserta “Konferensi Pemuda Nusantara untuk Perdamain Indonesia”, 26-28 Oktober 2016 di Aula Tawang Praja, Kompleks Balaikota Surakarta. [Foto: Wahib]
[Surakarta –elsaonline.com] Kemajemukan warga Indonesia seperti warna-warni warna bunga yang ada di taman. Apabila taman diisi dengan berbagai macam jenis dan warna bunga, maka taman itu akan terlihat lebih indah, dari pada hanya diisi satu jenis dan warna bunga.

Seperti itulah perumpamaan yang dipahami oleh Suharso, Kepala Kesbangpol Surakarta dalam sambutannya dalam pembukaan acara ‘Konferensi Pemuda Nusantara untuk Perdamaian Indonesia’ di Bale Tawang Praja, Kompleks Balai Kota Surakarta, Senin (26/10) kemarin.

“Indonesia itu seperti taman, warganya terdiri dari berbagai suku, agama dan ras yang tersebar di pulau-pulau yang ada Indonesia, semuanya itu akan nampak indah manakala saling memberi kedamaian”, katanya.

Dalam menjaga perdamaian di Indonesia, Suharto mengajak semua peserta konferensi untuk menjaga perbedaan ini dengan penuh perdamaian. Perdamaian dengan sesama warga negara Indonesia, meski berbeda agama dan keyakinan.

“Beda agama dan keyakinan sering dijadikan isu kekerasan, maka marilah bangunlah perdamaian dengan komunikasi, komunikasi itu tidak hanya berinteraksi antar sesama, tapi harus beraksi dengan saling mendatangi dan mengasihi”, jelasnya. [elsa-ol/Wahib-@zainal_mawahib/001]

Baca Juga  Ketua NU Jateng: ISIS Ancaman Kerukunan Bangsa Indonesia
spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dompet di atas Meja: Status Kesehatan dan Konfidensialitas dalam Ruang Sosial Kita

Oleh: Tedi Kholiludin Saya terbiasa meletakkan dompet di rumah pada...

Gelap itu Nyata, Bangkit itu Janji: Antara Iman dan Harapan

Oleh: Tedi Kholiludin Saat dalam perjalanan mudik untuk berlebaran bersama...

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini