Lewat Silaturahmi Kebangsaan, Gerbang Watugong Perkuat Toleransi

Jepara, elsaonline.com – Gerakan Kebangsaan (Gerbang) Watugong terus berupaya memperkuat toleransi salah satunya dengan acara Silaturahmi Kebangsaan di Pondok Pesantren Darut Taqrib dan Wisma Meditasi Vipassana Bodhiratana, Jepara pada Minggu, (10/1).

Menurut penuturan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Tengah, Taslim Syahlan menjelaskan, acara tersebut digelar untuk memperkuat toleransi dan juga sebagai acara tasyakuran FKUB Provinsi Jawa Tengah setelah merima Harmony Award 2020 dari Kementrian Agama RI.

“Yang kami bawa ke sini bukanlah plakat Harmony Award 2020, akan tetapi yang kami bawa sampai ke tempat yang mulia ini adalah semangatnya. Semangat untuk bertoleransi,” tutur Taslim di hadapan para hadirin yang berada di masjid Ponpes Darut Taqrib.

Dalam sambutannya, Dosen Universitas Wahid Hasyim tersebut juga menjelaskan, kedatangannya bersama rombongan dimaksudkan untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa Gerbang Watugong yang terdiri dari 46 organisasi dapat berangkulan satu sama lain dalam toleransi. “Bagi kami, seorang pejuang kerukunan tidak mengenal kata sesat. Yang ada adalah berbeda. Saya yakin, kita semua akan menjadi solid dan besar karena adanya perbedaan,” ungkap Taslim.

Dirinya juga mengajak semua umat beragama dan berkepercayaan tehadap Tuhan Yang Maha Esa untuk bersama-sama memberikan hak-hak konstitusi kepada seluruh saudara yang menganut agama atau kepercayaan lainnya.

“Mari kita berikan hak konstitusi dan hak sebagai warga negara kepada saudara penganut agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa walau berbeda dengan kita,” pesan salah satu pengurus MUI Jawa Tengah tersebut. Kedatangan Ketua FKUB Jawa Tengah beserta rombongan di Pondok Pesantren Darut Taqrib disambut baik oleh Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Darut Taqrib, Miqdad Turkan dan para pengurus.

Baca Juga  Sedulur Sikep: "Kami Menganut Agama Adam, Bukan Kepercayaan"

“Saya merasa senang atas kedatangan saudara-saudara semuanya. Biasanya kami menyambut tamu yang lain dengan menyiapkan MMT. Karena, kami menganggap panjenengan semua adalah keluarga kami, maka ndak ada MMT yang seremonial. Walau kita semua beda agama aliran, jenengan semua adalah saudara kami,” kata Pengasuh PP Darut Taqrib, Miqdad Turkan.

Pada saat memberikan sambutan, Miqdad juga menyampaikan keyakinannya bahwa pada 2021 merupakan tahun kejayaan untuk keberagaman dan toleransi. Miqdad juga berharap, Jepara khususnya dan Jawa Tengah Umumnya menjadi daerah percontohan mengenai toleransi oleh daerah lain di Indonesia.

“Kita di sini tidak menyatukan agama, tapi kita menyatukan kemanusiaan. Masing-masing punya kepercayaan akan tetapi kita rangkai jadi satu dalam kenasionalismean. Dan semoga khususnya Jepara dan secara umumnya Jawa Tengah dapat menjadi percontohan daerah lain soal toleransi,” pungkas Ustadz Miqdad.

Setelah dari Pondok Pesantren Darut Taqrib rombongan Gerbang Watugong melanjutkan Silaturahmi Kebangsaan ke Wisma Meditasi Vipassana Bodhiratana, Donorojo, Jepara. Pada kunjungan di Wisma Meditasi, rombongan melakukan sharing seputar toleransi dengan Bhikkhu, dan umat Buddha yang turut hadir di aula wisma.Salah satu Bhikkhu, Bante Sujano menyambut baik kedatangan rombongan Gerbang Watugong dan mengucapkan terima kasih karena sudah berkenan datang dalam Puja Pelita Tahun Baru.

“Keyakinan terhadap Tuhan tidak menghalangi kita untuk terus bertoleransi. Mari kita tidak hanya bicara soal toleransi tapi kita buktikan toleranasi kita dengan amal yang nyata,” tutur Pengkhotbah Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Maulana Saefullah Al-Faruq pada saat sharing. Acara Silaturahmi ditutup dengan penyerahan Piagam Watugong oleh Ketua FKUB Provinsi Jawa Tengah, Taslim Syahlan kepada Bante Sujano dan dilanjutkan dengan foto bersama.

spot_imgspot_img

Subscribe

Artikel Terkait

Dompet di atas Meja: Status Kesehatan dan Konfidensialitas dalam Ruang Sosial Kita

Oleh: Tedi Kholiludin Saya terbiasa meletakkan dompet di rumah pada...

Gelap itu Nyata, Bangkit itu Janji: Antara Iman dan Harapan

Oleh: Tedi Kholiludin Saat dalam perjalanan mudik untuk berlebaran bersama...

Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Buku Dinamika Inklusivitas Pemimpin Informal Lokal bagi Kebebasan Beragama...

Refleksivitas dan Masyarakat Pascatradisional

Oleh: Tedi Kholiludin Dalam pengantar bukunya, “Beyond Left and Right:...

De Las Casas dan Perlawanan atas Kolonialisme: Cikal Bakal Teologi Pembebasan

Oleh: Tedi Kholiludin Bartolomé de las Casas (1485–1566) adalah seorang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini