Kisah Jenazah Non Muslim yang Masih Utuh Setelah Ratusan Tahun

0
1366

Semarang, elsaonline.com- Cendekiawan besar dalam sejarah Islam, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali dalam karyanya tentang nasihat bagi para raja, At-Tibru al-Masbuk fi Nashihah al-Muluk, dijelaskan bahwa suatu ketika Khalifah Al-Makmun dari Dinasti Abasiyah memerintahkan pembantunya untuk membongkar makam Kisra Anusyirwan yang wafat lebih dari 250 tahun sebelum masa Al-Makmun.

Motivasi Al-Makmun berdasarkan pada rasa penasaran akan kisah Anusyirwan sebagai penguasa yang sangat adil. Ketika makam dibongkar, ditemukan peti yang mewadahi jenazahnya. Lalu setelah peti yang berlumuran tanah itu dibuka, jenazah Kisra Anusyirwan yang beragama Majusi itu masih utuh, bahkan pakaian kebesaran yang dikenakannya dan perhiasan yang dipakaianya juga masih utuh.

Uraian di atas disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa At-Taharruriyah, KH. Abu Hapsin, Ph.D dalam pengajian rutin kitab At-Tibru al-Masbuk fi Nashihah al-Muluk di Perumahan Bukit Walisongo Blok V No 11 Tambakaji Ngaliyan Semarang, Selasa (7/5/19) malam.

Imam Al-Ghazali dalam berbagai lembaran kitabnya yang berisi tentang nasihat bagi para penguasa itu dipenuhi dengan kisah-kisah dari para penguasa Persia. “Ini menunjukkan bahwa bagi Al-Ghazali, teladan kepemimpinan tidak harus merujuk kepada tokoh-tokoh muslim, tapi dari orang yang beragama Majusi sekalipun kalau baik, mengedepankan keadilan, maka dapat dijadikan teladan,” paparnya.

Kisah tentang Kisra Anusyirwan yang jenazahnya masih utuh bagi Kiai Abu Hapsin menyisakan pelajaran yang perlu didiskusikan. Pasalnya, dalam tradisi Islam orang yang jenazahnya masih utuh setelah ratusan tahun biasanya diyakini terjadi pada orang-orang yang hafal al-Quran atau hafidh. Sementara Kisra Anusyirwan tidak hafal al-Quran, agama yang dianutnya Majusi jenazahnya diceritakan masih utuh setelah lebih dari 250 tahun.

“Sebagian dari kita boleh tidak percaya, tapi penjelasan ini diceritakan oleh Imam Al-Ghazali yang mana mungkin beliau berbohong. Beliau ilmuan besar dalam Islam. Tentu bagi saya ini dapat dipercaya, meski perlu lebih lanjut diteliti,” jelasnya. [eLSA Online-KA]

Baca Juga  Warisan (Studi) Kebudayaan (alm) Bisri Effendy

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini